Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Semen Beku Ternak, BBIB Singosari Gencarkan Ekspor

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Jawa Timur, menggencarkan upaya-upaya untuk mendorong ekspor semen beku ternak haisl produksi unit pelayanan terpadu (UPT) tersebut. Pasalnya, produksi semen beku nasional mencapai dua kali lipat dari angka kebutuhannya.
Inseminasi Buatan (IB) merupakan program andalan Kementerian Pertanian untuk mendongkrak populasi sapi di dalam negeri. /Bisnis.com
Inseminasi Buatan (IB) merupakan program andalan Kementerian Pertanian untuk mendongkrak populasi sapi di dalam negeri. /Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG – Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Jawa Timur, menggencarkan upaya-upaya untuk mendorong ekspor semen beku ternak haisl produksi unit pelayanan terpadu (UPT) tersebut. Pasalnya, produksi semen beku nasional mencapai dua kali lipat dari angka kebutuhannya.

BBIB Singosari merupakan unit pelayanan terpadu (UPT) yang berada di bawah naungan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian. Unit ini memiliki fungsi pokok menghasilkan semen beku ternak untuk proses inseminasi buatan atau kawin suntik, sebagai salah satu upaya pemerintah meningkatkan populasi ternak.

Kepala Divisi Informasi dan Pemantauan Mutu Semen BIBB Singosari, Suharyanto mengatakan saat ini kebutuhan rata-rata nasional per tahun atas semen beku yaitu sekitar 3,5 juta dosis, namun surplus produksi tahun lalu mencapai 7 juta dosis.

“Tahun ini stok per Mei 4,2 juta dosis, sementara kebutuhan nasional itu setahun maksimal 4 juta dosis saja. Angka stok ini terus berubah karena produksi dan distribusi terus berjalan. Di Balai di Lembang ada stok 3 juta, artinya stok nasional sudah 7 juta dosis, makanya kami terus genjot ekspornya,” jelas Suharyanto di Malang, Jumat (3/6/2016).

Pada tahun lalu, Indonesia mengekspor 1.200 dosis semen beku dalam straw ke Kyrgyztan dan dalam lima bulan pertama tahun ini, ekspor semen beku telah mencapai 1.300 dosis. Selain itu, BBIB SIngosari pun sedang menjajaki peluang ekspor ke Negeri Jiran, Malaysia.

Adapun, harga per straw dosis sperma yaitu Rp7.000 untuk yang dijual di dalam negeri, dan Rp30.000 untuk yang diekspor ke luar negeri. BBIB memproduksi beragam semen beku ternak seperti Sapi Ongole, Sapi Simental, Sapi Limousin, Sapi FH (Sapi Perah), Sapi Brahman, Sapi Abeerden Angus, Sapi Madura, Sapi Bali, dan berbagai jenis ternak kambing.

Suharyanto mengatakan straw dosis yang diproduksi oleh BBIB Singosari yaitu sebanyak 25 juta sperma ternak dengan 40%-nya yang pergerakannya progresif, sehingga tingkat keberhasilannya cukup besar karena hanya dibutuhkan 1 sperma untuk membuahi sel telur.

Kualitas semen beku produksi Balai UPT Tanah Air pun cukup tersohor di negara lain. Balai ini telah melatih tenaga inseminator dari negara-negara seperti Kyrgyztan, Timor Leste, Kazakhstan, Pakistan, Myanmar, Kamoja, Laos, dan Papua Nugini.

“Mereka yang telah menjalani pelatihan inseminator di sini, menjadi channel kami untuk membawa semen beku Indonesia ke negaranya. Harapannya dengan melihat sendiri hasilnya, mereka percaya dengan kualitas semen beku produksi Indonesia,” ungkap Suharyanto.

Balai produsen semen beku Indonesia sendiri pun bersaing dengan sejumlah negara dalam menjajaki pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Kendati demikian, Suharyanto menyebut kualitas semen beku Indonesia sangat tinggi namun harganya jauh lebih murah dari yang diproduksi negara lain.

Dari data program strategis DItjen Peternakan Kementan yang Bisnis peroleh, sepanjang 2016 Kementan menargetkan 2,023 akseptor atau sapi betina yang akan disuntik sperma (diinseminasi buatan).

Di Singosari, BBIB memiliki total 67,72 hektare lahan, dengan 46,65 hektarenya dimanfaatkan langsung sebagai lokasi pakan ternak yang terdiri dari rumput-rumputan dan jagung.

Inseminasi Buatan (IB) merupakan program andalan Kementerian Pertanian untuk mendongkrak populasi sapi di dalam negeri. Proses sosialisasi terus dilakukan pada masyarakat peternak sehingga pelaksanaan program IB terus meluas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper