Bisnis. JAMBI - Perkebunan sawit milik petani seluas 63.000 hektare di Provinsi Jambi akan remajakan lagi (replanting) lantaran sudah memasuki usia 25 tahun.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Budidya mengatakanl luas perkebunan kelapa sawit di Jambi total ada 622.845 hektare dengan produksi crude palm oil (CPO) sebanyak 1.572.534 ton pada 2014.
Menurut dia, area yang akan remajakan itu sudah ditanami ketika ada Program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans pada era Presisen Soeharto.
"Sudah melalui satu siklus tanam," katanya di Kantor di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi, Jambi, Kamis (26/5/2016).
Namun, program peremajaan itu membutuhkan dana tidak sedikit. Setiap hektare lahan membutuhkan dana Rp61,5 juta. "Bagi petani plasma, mungkin tak masalah karena ada bantuan dari perusahaan inti. Tapi bagi petani swadaya?" Katanya.
Areal petani swadaya yang membutuhkan peremajaan mencapai 25.500 hektare, dan per hektare butuh pembiayaan Rp61,5 juta. "Butuh dana triliunan," tuturnya.
A. Taufik, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, mengatakan ada sejumlah bank yang menawarkan skema pinjaman untuk peremajaan kebun sawit. "Tapi bunganya komersial. Petani swadaya sulit [memanfaatkannya]," ujarnya.
Menurut Budidaya, pihaknya akan memanfaatkan dana perkebunan, seperti tertuang dalam PP nomor 24 tentang penghimpunan dana perkebunan. "Per hektar anggarannya Rp 25 juta."
Taufik yakin dana Rp25 juta itu akan cair untuk petani yang sudah meraih sertifikat RSPO. "Sebab hal itu merupakan satu ketentuan. Tapi bagi yang belum [mengantongi RSPO], ini yang masih kami carikan solusinya," tuturnya.
Untuk itu, perkebunan swadaya didorong meraih sertifikat RSPO, karena merupakan syarat untuk mendapatkan dana perkebunan. RSPO diharapkan juga membantu mendorong petani memiliki sertifikat berkelanjutan.
Statistik RSPO di Jambi (per April 2016)
- Area bersertifikat RSPO: 53.881 Ha
- Total produksi CSPO: 232.192 ton
- Total produksi CSPK: 53.094 ton
- Set a side HCV area : 3.073 ha
- Terdapat 8 RSPO certified mills di Jambi dari 5 perusahaan, yakni Bakrie, Asian Agri, SMART, Brahma Binabhakti, Sime Darby
- Lahan petani plasma yg sudah mendapat sertifikasi RSPO: 17.323 ha atau setara dengan 8.389 pekebun rakyat individual.