Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi telah dirilis pada pekan ini dan mempengaruhi pergerakan pasar.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan data ekonomi tersebut adalah:
- Penguatan minyak bertahan. Rokneddin Javadi, Wakil Menteri Pemrinyakan Iran, mengatakan Iran tidak berencana menetapkan ekspor minyaknya di level saat ini. (Brent +1,86%, CPO Malaysia -2,82%, Coal Newcastle +0,79% WoW)
- Ekspektasi kenaikan Fed Rate meningkat. FOMC minutes meeting menunjukkan peluang kenaikan FFR target di FOMC meeting di Juni 2016 mendatang. (Dollar index +0,77%, Imbal hasil UST 10 tahun +14bps WoW)
- Data ekonomi AS belum solid. Markit Manufacturing PMI AS turun ke 50,5 dari 50,8 di Mai 2016. (S&P 500 -0,5% WoW)
- Pertumbuhan Jepang membaik. Pertumbuhan PDB Jepang kuartal I/2016 membaik ke 1,7% YoY dari -1,1% YoY. (USD/JPY +1,4%, imbal hasil JGB 10 tahun -0,4bps WoW)
- Ruang pelonggaran moneter terbuka. BI Rate tetap di 6,75%. Pernyataan BI menunjukkan ruang pelonggaran moneter yang masih terbuka meliputi juga relaksasi kebijakan makroprudensial. (JIBOR ON -4bps WoW)
- Prospek pertumbuhan turun. BI memangkas proyeksi pertumbuhan 2016 menjadi 5,0-5,4% YoY dari 5,2-5,6% YoY. Pemerintah akan kembali memangkas belanja negara pada RABNP 2016. (JCI -1,05% WoW)