Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sekitar Rp900 miliar untuk mendorong percepatan pengembangan pelabuhan pengumpul di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan pada tahun ini, alokasi anggaran untuk program pengembangan tersebut relatif lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu karena sejumlah proyek pembangunan pelabuhan di berbagai daerah seperti di Sulawesi dan Sumatra sebagian besar sudah selesai.
"Pada tahun lalu, alokasi anggaran memang cukup besar sekitar Rp3,5 triliun tetapi pada tahun ini menjadi Rp900 miliar. Ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan [Ignasius Jonan] untuk fokus penyelesaian yang sudah ada. Jangan sampai membangun lagi tetapi malah terbengkalai," ucapnya, Senin (16/5/2016).
Sebelumnya, Kemenhub telah merampungkan pembangunan 18 pelabuhan pengumpan lokal dan regional untuk memperlancar interkonektivitas dan aktivitas arus logistik di Indonesia timur. Delapanbelas pelabuhan itu merupakan bagian integral dari pengembangan 91 proyek pelabuhan di kawasan pinggiran di seluruh Indonesia yang menelan total anggaran hingga di atas Rp5 triliun.
Menurut Sugihardjo, kawasan Indonesia timur menjadi fokus dan prioritas perhatian pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pengembangan sektor maritim nasional. Dari 91 pelabuhan itu, 80 pelabuhan di antaranya dikembangkan di kawasan timur dan 11 lainnya di kawasan Indonesia barat.
Adapun tujuan utama pengembangan pelabuhan-pelabuhan tersebut, ucapnya, adalah untuk mendukung pergerakan logistik di daerah. Sementara itu secara berkesinambungan, pembangunan 91 pelabuhan kecil tersebut dapat mendorong terbentuknya hinterland kawasan industri.