Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ironis, Pos TNI Angkatan Laut Tak Miliki Kapal Patroli

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mengatakan setiap Pos AL yang berada dalam wilayah Lantamal VII Kupang tidak memiliki kapal-kapal patroli.
Kapal patroli milik DKP/Ilustrasi
Kapal patroli milik DKP/Ilustrasi

Kabar24.com, KUPANG - Kondisi mengkhawatirkan sekaligus ironis terjadi dengan sejumlah Pos TNI Angkatan Laut yang ternyata tidak memiliki kapal patroli.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mengatakan setiap Pos AL yang berada dalam wilayah Lantamal VII Kupang tidak memiliki kapal-kapal patroli.

"Seingat saya kita ada 34 Pos Al di bawahnya Lantamal VII Kupang yang meliputi NTT, NTB dan Maluku. Namun untuk fasilitas patrolinya hanya mengandalkan speed boat yang kecil," ujar Siswoyo usai melaksanakan serah terima jabatan Danlanal Mataram dan Danlanal Rote di Markas Utama Lantamal VII, Kupang, Kamis (12/5/2016).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan fasilitas pendukung tugas operasional TNI-AL dalam memberantas berbagai kejahatan di laut seperti perompakan dan operasi kapal-kapal jaring yang hingga saat ini masih beroperasi di wilayah perairan NTT.

Siswoyo menambahkan hingga saat ini untuk kapal-kapal patroli hanya dimiliki oleh Lantamal VII Kupang, sedangkan yang berada di Pos-Pos AL hanya memliki kurag lebih dua sampai tiga speed boat yang digunakan untuk patroli.

"Tetapi kita tidak khawatir, sejumlah KRI dari Armada Timur kita terus berpatroli menjaga kawasan perairan kita, sehingga hingga saat ini kasus perompakan atau semacamnya tidak terjadi," tambahnya.

Ia mengakui bahwa memang saat ini masih sering terjadi kasus pencurian ikan di perairan NTT dengan kapal-kapal yang mengunakan jaring yang tidak ramah lingkungan, namun keberadaan KRI-KRI yang beroperasi di perairan NTT sangat membantu.

Ia juga menyebutkan beberapa waktu lalu pihaknya berhasil mengamankan sebuah kapal yang membawa barang-barang bekas dari Timor Leste untuk dijual di Maumere Kabupaten, Sikka.

Kemudiaan pada awal April juga KRI Multatuli yang beroperasi di wilayah NTT berhasil mengamankan sebuah kapal yang diduga kapal jaring, namun setelah diperiksa tidak ditemukan kesalahan sehingga dilepas.

Ia menambahkan TNI AL akan menjaga wilayah perairan NTT dari berbagai kejahatan baik itu kejahatan yang berkaitan dengan perompak atau yang berkaitan dengan pencurian ikan di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper