Bisnis.com, JAKARTA - Minat investor asal China terus menunjukkan tren peningkatan. Pada realisasi kuartal I/2016, China berhasil membukukan nilai investasi sebesar US$464,6 juta atau naik 518,6% dibandingkan kuartal IV/2015 senilai US$,75,1 juta.
Wang Liping, Penasehat Menteri Ekonomi dan Perdagangan Komersial Kedutaan Besar China untuk Indonesia, meyakini setelah pelucuran desk China ini bakal ada banyak investor asal China yang berdomisili di Singapura dan Hong Kong yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Banyaknya minat itu juga didorong oleh murahnya upah buruh di Indonesia yang 8 kali lebih rendah dibandingkan buruh asal Negeri Panda itu.
"Tentang tenaga kerja dari China, ongkos tinggi dibandingkan negara lokal. Perusahaan lokal China tidak akan bawa pekerja dari China," ujarnya, di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Pada kuartal I/2016, China berhasil menduduki peringkat ke-4 dengan nilai investasi sebesar US$464,6 juta atau sekitar Rp6,45 triliun. Nilai itu terdiri dari 339 proyek dengan 10.167 pekerja lokal.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya memprioritaskan lima sektor utama untuk investor asal China yaitu infrastruktur, pertanian, maritim, industri, dan pariwisata.
Dia meyakini dengan terbukanya ruang investasi di sektor industri akan membuka peluang besar bagi terciptanya lapangan pekerjaan dengan pekerja lokal.
"Untuk industri, ruangnya kita buka lebih luas terutama industri berorientasi ekspor dan padat karya," ucapnya.