Bisnis.com, JAKARTA--Investasi asing di sektor minuman ringan tahun ini diprediksi stagnan karena menunggu kepastian perbaikan ekonomi domestik dan komitmen regulasi pemerintah, terutama terkait wacana cukai plastik.
Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo memprediksi investor asing di sektor industri minuman ringan tahun ini cenderung wait and see.
Pada 2015 investasi anjlok karena perekonomian melemah, akhirnya didominasi investor lokal.
"Jadi mau tidak mau investor berpikir ulang. Kalau tahun ini sentimennya akan relatif menunggu juga," katanya pada Bisnis, Selasa (26/4).
Menurutnya, regulasi yang berubah ubah, akan menjadi pertanyaan bagi investor asing seolah-olah Indonesia tidak punya konsistensi dalam aturan dalam mendukung pertumbuhan dunia usaha.
Satu sisi memudahkan tapi di sisi lain ada penambahan biaya.
Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), industri makanan menerima suntikan investasi dari dalam negeri terbesar, yaitu Rp8,9 triliun pada kuartal I/2016.
Sedangkan Penanaman Modal Asing tercatat telah menyalurkan investasi sebesar US$468,86 juta.