Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar: Kekuatan Industri Kreatif Digital Indonesia Masih Rendah

Kekuatan industri kreatif digital di Indonesia belum tinggi karena kinerja bisnis pelaku industrinya cenderung berfluktuasi. Di samping itu, tantangan pada industri ini adalah talent/sumber daya manusia yang terbatas.
Era digital/Ilustrasi-freshconsulting.com
Era digital/Ilustrasi-freshconsulting.com

Bisnis.com, BANDUNG – Kekuatan industri kreatif digital di Indonesia belum tinggi karena kinerja bisnis pelaku industrinya cenderung berfluktuasi. Di samping itu, tantangan pada industri ini adalah talent/sumber daya manusia yang terbatas.

Demikian dituangkan dalam Disertasi Kinerja Bisnis yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Strategi Bersaing dan Reputasi Perusahaan Berbasis Penciptaan Nilai dan Kekuatan Persaingan Industri (Suatu Model Keberlanjutan Digital pada Industri Kreatif Digital di Indonesia)" karya Muhammad Awaluddin kala menjadi promovendus sidang promosi doktoral di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Rabu (27/4). 

Awaluddin berhasil mempertahankan disertasinya di depan tim penguji yang dipimpin Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Nury Effendi dan lulus dengan nilai cumlaude. 

“Potensi utama kita adalah pasar yang sangat besar, masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh  Industri Kreatif Digital (IKD), tinggal bagaimana membangun kompetensi dan ekosistem yang mendukung," kata Awaluddin yang juga menjabat sebagai Direktur Enterprise dan Business Service Telkom itu, Rabu (27/4/2016).

Ketertarikannya untuk meneliti lebih lanjut mengenai IKD di Indonesia dikarenakan keyakinannya bahwa IKD di Indonesia memiliki daya tarik industri yang tinggi di samping industri tersebut juga memiliki potensi bisnis ke depan yang sangat tinggi.

Sekadar informasi, Industri kreatif yang saat ini sangat berkembang pesat adalah industri kreatif yang berbasis teknologi digital. Teknologi berperan sangat penting dalam industri kreatif digital untuk menstimulasi pengembangan produk dan layanan baru, kanal distribusi, model bisnis, dan bahkan kemungkinan ekspansi ke sektor ekonomi yang baru.

Pentingnya ekonomi kreatif pun telah disadari pemerintah melalui cetak biru Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025. Di dalamnya dijelaskan pentingnya industri kreatif dalam kontribusi ekonomi, menumbuhkan inovasi dan kreatifitas serta sebagai media memupuk citra dan identitas bangsa. 

“Saat ini kekuatan persaingan industri kreatif digital belum optimal dan nilai yang diberikan kepada pelanggan lebih kecil bila dibanding dengan nilai yang diberikan oleh perusahaan pesaing (inferior customer value), sehingga melemahkan posisi bersaing perusahaan”, katanya seusai sidang promosi doktor. 

Penelitian menggunakan desain penelitian Mixed Methods Research dengan instrumen analisis eksplanatori, eksploratori, dan konfirmatori. Penelitian ini juga membandingkan model Global Competitiveness Index dari World Economic Forum tahun 2015 dan tiga model dari Enterprise Growth Theory (Gupta, 2013).   

Dalam penelitian ditemukan reputasi perusahaan dan strategi bersaing lebih dominan dipengaruhi oleh penciptaan nilai dibandingkan oleh kekuatan persaingan industri kreatif digital.

Kekuatan persaingan  Industri Kreatif Digital dan penciptaan nilai  tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis yang  berkelanjutan, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui reputasi perusahaan dan strategi bersaing.

Penelitian ini menghasilkan tiga model dasar: Digital Creative Company Imperative Model, Digital Creative Business Growth Model, dan Digital Creative Business Achievement Model.

Integrasi ketiga model tersebut (Unified Sustainability Performance Model) atau disebut Digital Sustainability Model. Model tersebut merupakan satu kesatuan rumusan yang diperlukan untuk menjamin perusahaan industri kreatif digital memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan.

Kegunaan dari penelitian ini menghasilkan suatu model yang bisa menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan konsep kinerja bisnis yang berkelanjutan pada industri kreatif digital. Hasil penelian ini juga dapat menjadi referensi bagi lingkungan akedemis dalam kaitan studi industri kreatif digital di Indonesia.

Dari sisi praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengusaha yang bergerak di bidang usaha industri kreatif digital di Indonesia serta berguna bagi semua pihak yang bergerak dalam bisnis praktis yang terkait dalam kekuatan persaingan industri, penciptaan nilai dan pengembangan reputasi perusahaan.

Selain itu dijabarkan strategi bersaing dalam meningkatkan kinerja bisnis yang berkelanjutan, yang dewasa ini pelaku industri kreatif digital di Indonesia belum sepenuhnya mampu mengimplementasikan secara optimal.

Diharapkannya, dengan mengaplikasikan temuan model Digital Sustainability dalam penelitian ini diharapkan akan muncul perusahaan-perusahaan digital kreatif Indonesia yang memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan  yang mampu bersaing dalam skala global. 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper