Bisnis.com, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo mengharapkan e-commerce dapat menjembatani pelaku usaha kecil dan menengah di wilayah pelosok dengan konsumen di seluruh Indonesia.
Kepala Negara berharap e-commerce dapat menjadi pembuka akses sejumlah pelaku usaha di pelosok, seperti produk yang dihasilkan petani atau nelayan dengan pasarnya di wilayah lain.
“Utamanya petani yang mau jual produk, nelayan, UKM, juga produk dari kampung, desa, dan pelosok-pelosok supaya bisa difasilitasi dengan aplikasi-aplikasi yang bisa membantu mereka,” katanya, saat pembukaan Indonesia E-Commerce Summit and Expo, Rabu (27/4/2016).
Adapun, Presiden Jokowi menekankan agar para perintis startup Tanah Air mampu berkompetisi secara global dan memperbanyak jumlahnya dari saat ini.
Dia menjelaskan sejumlah hal yang dilakukan startup di Amerika Serikat sewaktu dirinya melakukan kunjungan kerja di sana.
“Di sana kita bicara menyiapkan workshop, inkubator, modal ventura, dan dengan itu ekosistem akan terbentuk. Ekosistem itu nanti akan mengemudikan kita semuanya dalam berkompetisi dengan negara lain,” jelasnya.
Saat ini, Presiden mengatakan Otoritas Jasa Keuangan telah menyiapkan skema pendanaan bagi start-up dengan mendorong lembaga keuangan modal ventura.
Presiden mengakui bahwa akses ke perbankan bagi para start-up masih cukup sulit. Dia mencontohkan perusahaan ecommerce asal As, Plug and Play, juga menggunakan pendanaan lewat modal ventura.
Pemerintah menargetkan volume bisnis ekonomi digital Indonesia adalah USD 130 miliar pada tahun 2020.
