4. Penentu Keberhasilan atau Kegagalan Usaha Tani
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menjabarkan bahwa benih merupakan komponen terpenting dalam usaha tani dan menentukan 60% keberhasilan atau kegagalan usaha tani.
Menurutnya, petani kecil di seluruh dunia sudah menghasilkan sekitar 1,9 juta varietas tanaman pangan sejak 1960-an. Sebaliknya, industri-industri benih sejauh ini hanya mampu menghasilkan 72.500 varietas dan institusi publik 8.000 varietas.
Sayangnya industri-industri benih raksasa yang saat ini menguasai perbenihan dunia lebih sibuk berusaha keras melindungi pasar mereka melalui [penawaran] teknologi [seperti hibrida dan transgenik] serta peraturan [baik internasional maupun nasiona], tegasnya.
Dwi yang juga Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) menambahkan korporasi benih asing selalu menggaungkan wacana melalui pembentukan opini bahwa benih buatan mereka lebih bagus dan berteknologi tinggi dibandingkan benih produksi lokal.
Ketika pemerintah berusaha memproteksi benih buatan lokal melalui regulasi, lanjutnya, perusahaan-perusahaan besar itu selalu mengancam akan hengkang dari Indonesia sehingga negara ini akan menghadapi bencana di sektor pertanian.
"Tidak benar bahwa peraturan kita selama ini menghambat mereka. Justru Indonesia sangat longgar dan terbuka. Sebagai contoh, pasar benih hortikultura saat ini 78% dikuasai perusahaan asing. Ini sangat berisiko bagi pertanian Indonesia," ujarnya.