Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah bakal mempermudah proses izin masuk trainer asing untuk memajukan program vokasi (kejuruan) sebagai bagian dari prasyarat awal dalam Indonesia-Uni Eropa Comperhensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (25/4/2016) menginstruksikan untuk memberikan kemudahan terkait izin mendatangkan trainer asing untuk menunjang tenaga kerja yang unggul dalam persaingan global.
Dia mengatakan akan ada perubahan yang mendasar bagi sistem pendidikan Tanah Air yang semula bersifat umum, yang nantinya akan dikhususkan pada pendidikan kejuruan yang mengutamakan keahlian.
“Nanti, akan ada izin yang dipermudah untuk mendatangkan trainer yang mempunyai keahlian sehingga ada gerakan untuk menciptakan tenaga kerja yang mempunyai skill secara masif,” katanya, di kantor staf presiden, Senin (25/4/2016).
Thomas Lembong, Menteri Perdagangan mengatakan proses negosiasi IEU-CEPA membutuhkan waktu sekitar 2 tahun, namun kedua belah pihak mengharapkan quick win berupa kerja sama di bidang kejuruan untuk menunjang kerja sama itu nantinya.
“Jadi segera diputuskan akan ada rapat koordinasi untuk mengkonkretkan akademi lembaga pelatihan sistem sertifikasi untuk kejuruan,” ujar Thomas.
Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa akan segera membicarakan hal tersebut secara intensif dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk mempermudah izin masuk trainer asing.
“Kan izin selama ini tidak mudah, mau peneliti [dari asing] saja tidak mudah. Kita akan bicarakan ini dengan Menaker,” ujarnya.