Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK KERTAS APP: BRG Tinjau Penggunaan Lahan Gambut

adan Restorasi Gambut (BRG) akan meninjau penggunaan lahan gambut yang diperkirakan menjadi basis pemasok bahan baku untuk pabrik kertas milik Asia Pulp and Paper (APP) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OK), Sumatra Selatan
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) serta Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (kanan)  di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2016) mengumumkan pembentukan Badan Restorasi Gambut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan./Antara-Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) serta Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2016) mengumumkan pembentukan Badan Restorasi Gambut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Restorasi Gambut (BRG) akan meninjau penggunaan lahan gambut yang diperkirakan menjadi basis pemasok bahan baku untuk pabrik kertas milik Asia Pulp and Paper (APP) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OK),  Sumatra Selatan.

Kepala BRG Nazir Foead mengatakan pihaknya akan memetakan tanaman apa yang cocok untuk dibudidayakan sampai tingkat kebasahan yang diinginkan. Salah satu masalah, sambungnya, pembuatan kanal selama ini justru membuat lahan gambut menjadi kering.

Nazir menuturkan pihaknya juga akan memetakan areal milik dunia usaha, tak hanya milik APP, namun juga semua perusahaan berkaitan dengan lahan gambut tersebut.

Diketahui, Wetlands International memperkirakan APP ingkar memenuhi janjinya untuk menerapkan kebijakan deforestasi nol terkait dengan kebutuhan serat yang meningkat untuk pabrik baru yang akan beroperasi di Sumatra Selatan.  PT Oki Pulp & Paper yang akan beroperasi menjelang akhir tahun ini diproyeksi meningkatkan permintaan baru atas bahan baku untuk kertas, dengan menggunakan lahan gambut.

Terkait dengan bahan pasokan untuk pabrik baru milik APP, pihaknya juga akan meninjau pasokan dari suplier independen maupun anak usaha perusahaan itu.

"Kami akan mentes jenis tanaman apa yang cocok baik untuk pertanian maupun untuk kehutanan. Tapi lahan gambutnya harus basah," kata Nazir dalam keterangannya yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (23/4/2016). 

Dia menyatakan BRG juga akan melakukan pemetaan areal kerja dengan perusahaan sehingga tak terjadi tumpang tindih. Jika terjadi masalah itu, sambung Nazir, pihaknya akan berbicara dengan dunia usaha. 

Laporan terbaru bersama itu juga memaparkan  terdapat risiko tinggi pada basis suplai, karena degradasi lahan gambut yang dikeringkan untuk penanaman pohon bahan baku kertas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper