Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Epson Industry mengoperasikan pabrik printernya di Kawasan Industri EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik baru ini menelan investasi sekitar US$30 juta, menempati lahan seluas lebih dari 255 ribu meter persegi, menyerap tenaga kerja sedikitnya 14 ribu orang dan ke depannya akan terus bertambah.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi terobosan terbaru Epson ini karena terus meningkatkan kandungan lokal.
"Ke depannya, industri elektronika di dalam negeri diharapkan berkembang menjadi bagian dari supply chain produk elektronika dunia. Kami optimis Indonesia semakin banyak mengapalkan printer ke pasar dunia dan menjadi basis produksi global," kata Saleh Husin saat meresmikan pabrik printer Indonesia Epson Industry, Jumat (22/4/2016).
Dia mengemukakan ekspansi industri elektronika, menjadi salah satu andalan mendongkrak kinerja ekspor. Tercatat, kontribusi ekspor Indonesia ke ASEAN saat ini mencapai 23% dan ke luar ASEAN sebesar 77%.
"Pertumbuhan ini ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 1 % pertahun sehingga pada 2030 kontribusi ekspor Indonesia ke ASEAN diharapkan dapat mencapai sebesar 40%," ujarnya.
Kandungan lokal produk yang dihasilkan Epson mencapai 70% sehingga memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang dalam negeri di mana saat ini telah melibatkan sekitar 129 perusahaan. “Kami sepenuhnya mendukung langkah Epson untuk terus mencapai cita-cita sebagai manufaktur printer nomor 1 di dunia,” tegasnya.
Di Indonesia, Epson beroperasi mulai 1995 dan sesudah berinvestasi terakhir pada 2012 serta tahun ini mengoperasikan pabrik teranyar, Epson telah membelanjakan total investasi US$94,6 Juta atau sekitar Rp 1,25 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.200.
Presiden Direktur Indonesia Epson Industry, Eiichi Abe, mengatakan Indonesia merupakan mitra bisnis yang strategis. "Ke depan, semakin dibutuhkan hubungan yang kuat dengan pelaku supporting industries dan masyarakat," katanya.