Bisnis.com, SINGARAJA - PT HM Sampoerna Tbk. bekerja sama dengan organisasi masyarakat membangun fasilitas sanitasi dan air bersih di dua desa di Kabupaten Buleleng, Bali.
Manajer Corporate Social Responsibity (CSR) Sampoerna Taruli Aritonang mengatakan sebanyak 13.000 warga di Buleleng dapat memanfaatkan fasilitas sanitasi dan air bersih.
Program ini telah dibangun sejak Oktober 2015 dengan memanfaatkan air bersih yang berada di mata air pegunungan yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat penampungan air.
Menurut Taruli, pemberian fasilitas sanitasi dan air bersih dilakukan di Kabupaten Buleleng yang merupakan lokasi Sampoerna memperoleh bahan baku antara lain cengkih.
"Buleleng menjadi satu dari dua kantor penghubung (hub) cengkih yang ada di Bali. Saat ini, Sampoerna memiliki 22 hub cengkih. Pada tahun ini ditargetkan menambah hingga 24 hub," ujarnya, Kamis (21/4/2016).
Bantuan yang disalurkan ke lokasi tersebut merupakan bagian dari alokasi dana CSR perseroan tahun 2015 yang berjumlah Rp79 miliar. Penyediaan sumber air di Buleleng, kata Taruli, merupakan pilot project bagi perusahaan.
Jika berhasil, Sampoerna berpotensi untuk mengembangkan program ini ke sejumlah daerah lain. "Kemungkinan paling dekat akan dilakukan di wilayah lain di Bali yakni Jembrana," katanya.
Manajer Regional Hub Sampoerna Satria Khresna Wardhana mengatakan program yang diberikan perusahaan selain untuk memberikan fasilitas terhadap masyarakat Buleleng, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas produk cengkih.
Pada program yang bekerja sama dengan Yayasan IDEP Selaras Alam, lembaga swadaya masyarakat berbasis di Bali, ini membuat fasilitas sanitasi dan air bersih yang cukup unik yaitu dengan menampung air yang telah digunakan diproses menjadi air bersih. "Kami menyebutnya recycle air. Ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Buleleng dan sekitarnya," ujarnya.