Bisnis.com, TANGSEL- Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar green building dan energy management seminar (GEMS).
Acara ini diadakan untuk mempertemukan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pembuatan gedung hijau dan gedung hemat energi.
"Pemerintah sedang gencar-gencarnya menginplementasikan program penghematan energi. Pekerjaan rumah yang paling mencolok untuk dilakukan pemerintah adalah mengurangi penggunaan energi fosil," kata Kepala Pelaksana GEMS 2016 Muhammad Salehudin di Tangsel, Rabu (20/4).
Pasalnya, data Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam menyebutkan penggunaan energi fosil hingga 2015 mencapai 94% dari total konsumsi energi nasional.
Selain mengurangi penggunaan energi fosil, praktik pembuatan bangunan komersial dan nonkomersial juga dibuktikan dapat memangkas penggunaan energi cukup signifikan. Praktik semacam ini bisa menjadi opsi bagi pelaku bisnis menghemat biaya operasional gedung cukup tinggi sekaligus ramah lingkungan.
Salah satu solusi yang diambil pemerintah untuk memacu implementasi gedung hijau dengan merilis Peraturan Menteri PUPR Nomor 02/PRT/M/2015 tentang bangunan Gmgedung hijau yang mewajibkan setiap gedung yang akan dibangun bersertifikat hemat energi.
Andrey Andoko, Wakil Rektor UMN, mengungkapkan pihaknya telah menerapkan konsep gedung hemat energi pada Gedung New Media Tower UNM. Bahkan, gedung tersebut telah menyabet juar pertama Energi Efficiency Building kategori Tropical Building di Asean Energy Award 2014.
"Dengan konsep semacam ini, kami bisa menghemat konsumsi listrik hingga 47%," ungkapnya.
