Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Butuh Rp190,45 Triliun

Pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas Indonesia ditaksir akan memerlukan total investasi senilai Rp190,45 triliun.
Festival Kasada di Gunung Bromo. Gunung di Jawa Timur ini merupakan salah satu favorit wisatawan./Reuters-Beawiharta
Festival Kasada di Gunung Bromo. Gunung di Jawa Timur ini merupakan salah satu favorit wisatawan./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas Indonesia ditaksir akan memerlukan total investasi senilai Rp190,45 triliun.

Adapun jumlah investasi yang diharapkan dari pemerintah sebesar Rp94,63 triliun. Sisanya Rp96,82 triliun diharapkan dapat mengalir dari investasi swasta, baik penanaman modal dalam negeri maupun asing.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan masing-masing destinasi masih sangat memerlukan infrastruktur yang menunjang akses ke lokasi, seperti bandara, pelabuhan dan jalan tol.

"Misalnya, untuk Morotai, yang kritikal untuk dilakukan yakni pengembangan bandara," kata dia usai rakor di Jakarta pada Rabu (13/4/2016).

Selain mengharapkan pemerintah pusat untuk mendatangkan investor, Arief berharap pemerintah daerah juga proaktif mengundang investor dengan memberikan insentif.

Presiden Joko Widodo menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas 2016. Wujud percepatan pembangunannya antara lain pembentukan manajemen yang terintegrasi berupa Kawasan Ekonomi Khusus dan Badan Otorita.

Ada empat KEK yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah yakni Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, dan Tanjung Kelayang. Sedangkan sisanya, yakni Danau Toba, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo dan Wakatobi akan dikelola dalam bentuk badan otorita lewat peraturan presiden.

Sebanyak 10 destinasi ini diharapkan dapat mendukung target mendatangkan 12 juta wisman dengan devisa Rp172 triliun pada 2019.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper