Bisnis.com, SINGAPORE – Pertumbuhan ekonomi Singapura stagnan pada kuartal pertama tahun ini seiring menyusutnya kinerja industri jasa dan turunnya tingkat penyaluran pinjaman perbankan.
Berdasarkan data Kementrian Perdagangan Singapura yang dilansir Bloomberg, pada Q1/2016, pertumbuhan domestik bruto (PDB/GDP) negeri itu ada di angka 1,8%, tidak berubah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Weiwen Ng, Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd, mengatakan faktor kunci stagnasi ini adalah lemahnya peningkatan di faktor eksternal.
“Sisa tahun ini akan bergantung pada perkembangan outlook ekonomi global,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (14/4/2016).
Industri jasa mengalami kontraksi 3,8 %tahunan pada kuartal pertama tahun ini. Manufaktur dan konstruksi rebound kuat, naik masing-masing 18,2% dan 10,2%.