Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Melemah, Pemkot Bekasi Minta Pusat Bantu Beri Jaminan

Pemerintah Kota Bekasi meminta pemerintah pusat memberikan jaminan dan insentif bagi industri di Kota Bekasi yang jumlahnya mengalami terus penyusutan.nn
Kota Bekasi/Antara
Kota Bekasi/Antara

Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi meminta pemerintah pusat memberikan jaminan dan insentif bagi industri di Kota Bekasi yang jumlahnya mengalami terus penyusutan.

Aceng Solahuddin, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi menuturkan, hengkagnya beberapa industri besar dan sedang di Kota Bekasi akibat produk yang dihasilkan tidak bernilai kompetitif jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya.

"Mungkin ada beberapa regulasi yang membuat tidak nyaman, misalnya buruh minta naik setiap tahun, buruh demo," katanya, Selasa (12/06/2016).

Sejauh ini pihaknya telah melakukan dialog dengan pemerintah pusat, bahkan telah mendapatkan solusi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) untuk memberikan jaminan kepastian bagi upah buruh di Kota Bekasi.

Namun, dia menilai untuk menahan penurunan jumlah industri di Kota Bekasi yang terjadi diperlukan pertemuan lanjutan untuk duduk bersama dengan pemerintah pusat, khususnya Kemenarkertrans.

"Pemkot tidak hanya melakukan dialog, tapi sudah merekomendasikan dengan pusat agar lebih memberikan jaminan kepastian kepada pelaku-pelaku industri di Bekasi."

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi 2015 menunjukkan, jumlah industri besar sedang di Kota Bekasi pada 2013 sebanyaik 161 perusahaan atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 187 perusahaan. Berkurangnya 26 perusahaan industri besar sedang pada 2013 menyebabkan turunnya serapan tenaga kerja dari 51,055 orang menjadi 42,950 orang.

Penyusutan jumlah industri besar dan sedang di Kota Bekasi juga berlanjut pada 2014 dengan menyisakan 154 perusahaan. Akibatnya, terjadi penurunan serapan tenaga kerja dari 42,950 orang menjadi 41,751 orang pada tahun itu. ()


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper