Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turis Eropa Masih Menjadi Fokus Utama Kemenpar

Kendati tidak terlalu besar dari segi jumlah, wisatawan asal Eropa tetap menjadi fokus utama promosi pariwisata Tanah Air di luar negeri.
Wisatawan asing di Danau Beratan, Bali/Antara-Nyoman Budhiana
Wisatawan asing di Danau Beratan, Bali/Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati tidak terlalu besar dari segi jumlah, wisatawan asal Eropa tetap menjadi fokus utama promosi pariwisata Tanah Air di luar negeri.

Direktur Promosi Pariwisata untuk Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan kunjungan wisman dari Eropa diharapkan dapat meningkat hingga 20% demi menggenjot jumlah pendapatan dari sektor pariwisata.

"Kalau bicara lama tinggal dan spending, wisman dari Eropa dan Timur Tengah lebih lama dan lebih besar meskipun dari segi numbers, memang kalah besar dibandingkan wisman dari surrounding seperti Singapura, China, Malaysia, Jepang dan Australia," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Wisatawan Eropa, kata Nia, rata-rata tinggal dalam hitungan satu hingga dua minggu. Mereka membelanjakan uangnya dari kisaran US$1.700 hingga di atas US$2.000, sedangkan wisman dari kawasan lain rata-rata membelanjakan $1.200 dalam tiap kunjungan.

Lebih lanjut, Nia mengatakan lima negara di Eropa dengan kontribusi wisman terbesar yakni Inggris, Perancis, Jerman, Belanda dan Rusia.

"Tahun lalu wisman dari Inggris 230.000 dan dari Prancis 200.000, tahun ini targetnya Ingris bertambah 300.000 dan Prancis menjadi 250.000," katanya.

Untuk mencapai target tersebut, Nia mengatakan pihaknya menggencarkan keikursertaan di dalam pameran-pameran skala besar yang mempertemukan buyer dengan seller.

"Kami juga bekerja sama dengan Tour operator dan airlines sebab pasar Eropa ini agar konvensional dan mereka masih membutuhkan tour operator," tuturnya.
 
Upaya lainnya yakni mengaktifkan branding, advertising dan selling secara berkesinambungan. Khusus untuk selling pasar Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika tahun ini mendapat alokasi anggaran Rp340 miliar.

Tak hanya itu, pariwisata MICE juga digencarkan untuk segmen pasar Eropa. Diakui Nia, perbedaan waktu membuat Indonesia tidak terlalu mengandalkan wisatawan dengan tujuan meeting.

Namun, wisman dari kawasan tersebut masih banyak yang memilih Indonesia untuk melakukan perjalanan insentif. Destinasi utama yang dipilih umumnya Bali, lalu kemudian menyebar ke daerah sekitarnya seperti Flores.

"Kekuatan kita yang dapat diandalkan itu masih pada perjalanan insentif. Jadi kita juga tetap hadir dalam event-event MICE untuk promosi," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper