Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi penerimaan pajak (minus PPh migas) yang menjadi tanggung jawab Ditjen Pajak (DJP) pada kuartal I/2016 masih terkontraksi hingga 4,78% (year on year).
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Menteri Keuangan Bambang P. S. Brodjonegoro mengatakan secara keseluruhan penerimaan pajak nonmigas hingga akhir Maret 2016 mencapai Rp181,4 triliun atau turun dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp190,5 triliun.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengatakan realisasi pos pajak pertambahan nilai (PPN) lah yang menyumbang penurunan terbesar. Realisasi pos PPN hanya mencapai Rp72,8 triliun, atau turun 11,86% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp82,6 triliun.
“Ini dikarenakan pertama kemungkinan terkait dengan tren konsumsi di kuartal I [yang masih rendah],” ujarnya, Senin (11/4/2016).
Selain diduga sebagai imbas dari masih rendahnya konsumsi masyarakat, Bambang mengakui masih ada restitusi sisa-sisa tahun lalu yang harus dikembalikan ke wajib pajak (WP).
Semantara dari sisi PPh nonmigas, penerimaan mencapai Rp106,7 triliun atau lebih tinggi tipis dibandingkan capaian yang sama tahun lalu Rp106,5 triliun. Pos PBB dan Pajak lainnya menyumbang masing-masing Rp0,5 triliun dan Rp1,5 triliun.