Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengutamakan program-program prioritas dalam rencana kerja 2017.
Ada 61 kementerian/lembaga yang mengalami penurunan alokasi anggaran, sedangkan sebanyak 15 k/l justru mengalami kenaikan anggaran.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan presiden menginginkan pendekatan anggaran dikeluarkan berdasarkan program prioritas atau money follow program dengan nomenklatur yang jelas.
Sejumlah 15 k/l memperoleh tambahan anggaran yang signifikan untuk kegiatan nonoperasional pada tahun depan.
"Itu kita alokasikan ke program-program prioritas supaya APBN betul-betul mencapai sasaran yang diinginkan," katanya, di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Menurutnya, banyak pihak yang komplain terhadap pembangunan karena tidak memiliki manfaat sesuai dengan jumlah anggaran besar yang dikeluarkan.
Realokasi anggaran menjadi agenda besar pemerintah dengan mengucurkan dana besar ke k/l yang memiliki program prioritas terbaik.
"Makanya kita realokasi anggaran ke prioritas dan bagi k/l yang tidak punya program prioritas, kita tidak berikan anggaran yang banyak," ucapnya.
Untuk APBN Perubahan 2016, Sofyan menyebutkan pemerintah memangkas bujet sebesar Rp50 triliun rupiah. Nilai itu merupakan akumulasi total anggaran yang dipotong dari masing-masing k/l. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapat porsi pengurangan bujet terbesar.
"Dirumuskan kembali dan dibawa ke DPR untuk APBN P di bulan Mei, asumsi tidak ada perubahan. Target penerimaan berubah sedikit karena itu ada pengurangan belanja Rp50 triliun," jelasnya.