Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambang Batu Bara PT BA Ombilin Ditutup, Sumbar Ajukan 2 Opsi

PT Bukit Asam (Persero) Tbk berencana menutup operasional tambang Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat menyusul semakin tipisnya cadangan batu bara dan beban operasional yang terlalu tinggi, sehingga tidak menguntungkan perusahaan.
Aktivitas penambangan batu bara/Antara-Kasriadi
Aktivitas penambangan batu bara/Antara-Kasriadi

Bisnis.com, PADANG - PT Bukit Asam (Persero) Tbk berencana menutup operasional tambang Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat menyusul semakin tipisnya cadangan batu bara dan beban operasional yang terlalu tinggi, sehingga tidak menguntungkan perusahaan.

General Manager PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PT BA UPO) Eko Budi Saputro menuturkan direksi segera memutuskan apakah tambang Ombilin tetap dipertahankan atau ditutup dalam RUPS pekan depan. “Keputusannya dalam waktu dekat ini, di RUPS [14 April 2016] apakah dipertahankan atau ditutup,” katanya, kepada Bisnis, Kamis (7/4/2016).

Eko menuturkan saat ini operasional produksi batubara tambang Ombilin sudah berhenti sejak Februari. Operasional perusahaan hanya dalam bentuk perawatan lubang bekas tambang untuk proses pasca tambang.

Dia mengaku juga sudah bertemu dengan gubernur Sumbar dan memaparkan kondisi tambang Ombilin yang terus merugi karena besarnya beban operasional, sementara harga rendah dan pasokan menipis. “Kami sudah sampaikan kondisinya ke gubernur. Keputusan akhirnya tergantung kebijakan direksi,” ujarnya.

Adapun, saat ini jumlah pegawai di PT BA Ombilin hanya tersisa 24 pegawai, karena sebagian besar pegawai sudah dipindahkan ke kantor pusat di Sumatra Selatan.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sudah mengirimkan surat ke manajemen PT BA untuk membatalkan rencana penutupan operasional tambang tersebut. “Saya sudah surati direksi PT BA, dan mengajukan dua opsi, semoga operasional tambang Ombilin tetap dilanjutkan,” katanya.

Irwan menyebutkan opsi pertama adalah meminta PT BA tetap melanjutkan operasional tambang Ombilin, opsi kedua mengajukan take over oleh BUMD untuk mengelola bekas tambang milik PT BA di daerah itu.

Dia mengungkapkan dirinya sudah membentuk tim untuk menindaklanjuti jika kemungkinan opsi kedua diambil akibat kebijakan penutupan operasional tambang.
“Kami sudah bentuk tim. Mereka nanti yang siapkan apakah akan bentuk BUMD untuk mengelola tambang Ombilin,” ujarnya.

Tambang batu bara Ombilin merupakan perusahaan pertambangan batubara tertua di Indonesia karena aktivitasnya sudah dimulai sejak 1868 di masa pemerintahan Kolonial Bendala, saat ditemukan pertama kali oleh Willem Hendric de Greeve.

Pada 1891 dimulai penggalian di lubang bukaan dengan cadangan batu bara 205 juta ton yang tersebar di sejumlah kawasan di Kota Sawahlunto. Pemerintah Hindia Belanda mempekerjakan narapidana sebagai buruh tambang.

Baru kemudian pada 1950 hingga 1958 tambang tersebut berada di bawah pengawasan Direktorat Pertambangan, 1958 hingga 1961 dilanjutkan oleh Biro Umum Perusahaan Tambang Negara, dan pada 1961-1968 diteruskan oleh Badan Pimpinan Umum Tambang Batubara.

Selanjutnya sejak 1968 hingga 1990 tambang Ombilin berada di bawah Perusahaan Umum Batubara, dan per 30 Oktober 1990 maka perusahaan tersebut bergabung dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam dan menjadi PT BA Unit Pertambangan Ombilin hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper