Bisnis.com, DENPASAR - Jumlah subak organik produsen jambu mete di Karangasem, tahun ini akan ditingkatkan menjadi 9 subak, dari sebelumnya 4 subak.
Kadis Perkebunan Bali Dewa Made Buana Duwuran mengatakan peningkatan subak organik itu ditujukan agar produksi jambu mete organik meningkat menjadi 200 ton per tahun, dari saat ini baru 171 ton per tahun.
"Produsen mete meminta peningkatan suplai menjadi 200 ton, karena itulah kami mendorong petani memperbaiki pola tanam menjadi organik," tuturnya, Rabu (6/4/2016).
Menurutnya, upaya yang akan ditempuh Dinas Perkebunan agar jumlah subak organik meningkat dengan melakukan pendampingan dan penyuluhan. Buana menekankan tidak akan memperluas lahan, karena saat ini total lahan jambu mete sudah mencapai 8.700 Ha dengan total produksi 3.700 ton per tahun.
Sayangnya, luasan tersebut belum semuanya dioptimalkan dengan sistem organik sehingga perlu melakukan pendampingan. Dia mengungkapkan saat ini untuk pasar jambu mete tidak perlu dikhawatirkan, karena di Karangasem sudah ada perusahaan yang siap menampung.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Bali I Made Ngurah Artana menambahkan hasil panen jambu mete di Karangasem memiliki kualitas baik.
Menurutnya, produsen berani membeli hasil panen petani sekitar senilai Rp22.000 per kg, karena jaminan kualitas mete yang sudah mendapatkan indikasi geografis (IG) dan sertifikasi organik dari Swis tersebut.