Bisnis.com, PANGKAL PINANG — Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan lahan bekas penambangan bijih timah sebagai kawasan pengembangan tanaman jambu mete guna mendorong perekonomian masyarakat.
"Saat ini kita telah menanam jambu mete di 178 hektare lahan bekas tambang dan ini akan terus ditingkatkan lagi," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan, Selasa(29/9/2020).
Dia mengatakan bahwa pengembangan jambu mete di lahan bekas tambang ini merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi petani, selain harganya cukup bagus, saat ini sudah ada investor yang membelinya.
Selain itu pengembangan tanaman jambu mete ini cukup mudah dengan masa panen yang cukup singkat. Dalam waktu 2,5 tahun, katanya, jambu mete sudah dapat dipanen dan tidak diperlukan perawatan khusus sehingga petani mudah membudidayakan komoditas ini di lahan bekas tambang ini.
"Jambu mete ini diambil bijinya untuk kacang mete dan harganya bagus di pasaran sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat desa di tengah pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Menurut gubernur, dalam mengoptimalkan budi daya jambu mete di bekas tambang ini, pemprov akan menyalurkan bibit berkualitas, pupuk, dan mengerahkan penyuluh pertanian lapangan untuk mendampingi petani dalam mengembangkan komoditas lokal ini.
Baca Juga
"Kita harus menanam banyak komoditas karena dapat menutupi komoditas yang rendah harganya," ujar Erzaldi.