Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Terus Monitor "Direct Call" di Indonesia Timur

Pemerintah akan terus memonitor realisasi dan perkembangan pelayaran langsung (direct call) ekspor dari Papua dan Timur Indonesia lainnya ke negara tujuan China, Korea dan Jepang.
Kapal laut. /Bisnis.com
Kapal laut. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan terus memonitor realisasi dan perkembangan pelayaran langsung (direct call) ekspor dari Papua dan Timur Indonesia lainnya ke negara tujuan China, Korea dan Jepang.

Pemerintah berkeyakinan melalui ekspor langsung dari Papua Barat ke negara tujuan ekspor akan meningkatkan kemampuan masyarakat setempat secara ekonomi dan perdagangan sehingga akan mampu menurunkan harga-harga kebutuhan pokok di masyarakat Timur Indonesia.

Dirut Pelindo IV Doso Agung mengatakan, hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat menerima laporan Dirut Pelindo IV dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi dalam rangka kesiapan melaksanakan MoU pengapalan ekspor langsung ke negara-negara tujuan China, Korea dan Jepang.

Doso mengatakan bahwa untuk dapat merealisaikan program direct call diperlukan dukungan semua pihak baik bea cukai, perindustrian perdagangan dan lainnya yang pada intinya adalah perlunya dilakukan deregulasi dan debirokratisasi prosedur ekspor.

“Direct call di makassar yg telah dilakukan lebih dahulu telah mampu meningkatkan indeks ekonomi propinsi sulawesi selatan secara nasional dan sekaligus mendorong tumbuhnya usaha usaha mikro dan makro yang berorientasi ekspor,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/4/2016).

Dia berharap secara bertahap melalui direct call di Papua Barat juga akan semakin meningkatkan indeks ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan pengusaha di Papua Barat.

Selain membuka pelayaran langsung dari Papua Barat dan Makassar, ungkap Doso, dalam waktu dekat Pelindo 4 akan melaksanakan program direct call juga di Provinsi Papua dan Kalimantan Timur serta Kalimantan Utara. Program tersebut rencananya diselesaikan dalam 1 sampai 2 bulan sesuai arahan Presiden dan Wakil Presiden.

"Secara bertahap saya yakin setelah direct call Papua Barat kita akan dapat merealisasikan pelayaran langsung di Provinsi Papua dan Kalimantan, kuncinya adalah kerja keras dan komunikasi intensif dengan semua lini," ujar Doso.

Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi, menyatakan dibukanya simpul perdagangan ekspor langsung ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan menggairahkan pengusaha Papua Barat dalam rangka era MEA dewasa ini.

Karena dengan pengapalan langsung (direct call) ke negara tujuan dari papua barat akan memangkas waktu pengapalan sedikitnya 10 hari dan biaya logistik mencapai hampir US$600 hingga US$800.

Menurut Abraham sebelumnya komoditas ekspor Papua Barat harus beberapa kali bongkar muat atau double handling di pelabuhan Surabaya, Jakarta dan transit di Singapore sebelum akhirnya mencapai 3 negara tujuan utama ekspor komoditasnya yaitu China, Korea dan Jepang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper