Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan tinggi produk kesehatan konsumer membuat CPhl South East Asia menyediakan ruang bagi eksibisi bahan baku kesehatan di pameran industri farmasi tersebut.
Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Christopher Eve, mengatakan pasar produk kesehatan konsumer di Indonesia mulai tumbuh sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan preventif di masyarakat.
“Di tahun ke-5 ini kami menambahkan health ingredients (bahan baku kesehatan) yang fokus pada perpaduan farmasi dan pangan fungsional. Konsumen Indonesia kini semakin sadar mencegah lebih baik dari mengobati,” kata Eve di pembukaan CPhl South East Asia 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu (6/4/2016).
Pameran Health Ingredients South East Asia adalah satu dari 4 pameran yang digelar bersama CPhl South East Asia yang rencananya berlangsung pada 6–8 April 2016.
Pameran lainnya adalah International Contract Services Expo untuk servis kontrak dan outsourcing, InnoPack untuk kemasan produk farmasi serta P-Mec untuk peralatan dan teknologi produksi farmasi.
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang berharap CPhl bisa mendorong industri farmasi lokal berjuang bersama pemerintah meningkatkan ketersediaan bahan baku farmasi lokal.
Dia mengatakan sejak program Jaminan Kesehatan Nasional bergulir sekitar 20% dari pengeluaran kesehatan Indonesia ditujukan untuk pembelian produk farmasi.
Namun, posisi industri farmasi domestik saat ini masih bertindak sebagai perakit akhir. Belum banyak perusahaan lokal yang bergerak di sektor kesehatan hulu.
“Kami ingin mendorong perusahaan farmasi Indoensia berinvestas i untuk peneltan dan pengembangan, termasuk pengembangan produk bahan baku lebih dari 96% masih diimpor,” kata Maura.