Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Energi Baru Terbarukan : 8 PLTS Pasok Listrik ke Kawasan Indonesia Timur

Delapan proyek infrastruktur energi terbarukan yang baru diresmikan di kawasan timur Indonesia diharapkan mampu menyokong kebutuhan listrik masyarakat setempat.
Ilustrasi: Panel surya
Ilustrasi: Panel surya

Bisnis.com, MOROTAI - Delapan proyek infrastruktur energi terbarukan yang baru diresmikan di kawasan timur Indonesia diharapkan mampu menyokong kebutuhan listrik masyarakat setempat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebut menggunakan modul surya produksi dalam negeri.

Keseluruhan infrastruktur EBT tersebut akan menghasilkan daya sebesar 1.295 kW dan mampu menghemat pemakaian solar hingga Rp2,99 miliar per tahun.

"Di pulau-pulau atau daerah yang sangat terisolasi yang sangat sulit dijangkau dengan PLTD, kami menyegerakan pembangunan pembangkit energi terbarukan," kata Sudirman saat peresmian PLTS Hybrid di Morotai, Selasa (5/4/2016).

Ke-8 EBT tersebut merupakan bagian dari proyek infrastruktur energi yang telah dibangun di tahun 2015 dengan total kapasitas mencapai 10,7 MW di 174 lokasi.

Pada 2016 ini, Kementerian ESDM berencana membangun lagi PLT energi terbarukan di 131 lokasi dengan kapasitas mencapai 31 MW.

Apalagi, pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW). Sebanyak 25% dari target tersebut atau sekitar 8.800 MW diupayakan dari energi terbarukan.

"Ini memang jumlah yang tidak besar, namun manfaatnya bagi masyarakat di daerah pulau, terluar dan terisolasi adalah sangat besar," ujarnya.

Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan kelistrikan daerah salah satunya dengan menderegulasi perizinan yang memberatkan.

Saat ini, dia mengatakan perizinan pembangunan pembangkit listrik telah disederhanakan dari 59 menjadi 22 perizinan.

"Tapi itu masih memakan waktu hingga 255 hari. Memang sudah lebih baik sebelumnya bisa 4-6 tahun, tapi Uni Emirat Arab saja urus izin hanya satu hari," jelasnya.

Selain mendorong deregulasi, Presiden juga meminta seluruh pihak untuk membereskan perihal pembebasan lahan.

PLTS yang diresmikan adalah PLTS Hybrid 350 kW di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan, Maluku Utara.

PLTS ini akan mendukung PLT Diesel Daruba yang selama ini sudah melayani listrik untuk masyarakat di ibu kota Kabupaten Pulau Morotai ini.

Di pulau Morotai ini terdapat 12.123 rumah tangga, akan tetapi masih terdapat sekurang-kurangnya 3.917 rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap listrik dan belum dijangkau oleh PLN.

Ketujuh infrastruktur lainnya yang dibangun dengan pola sejenis adalah:

  • PLTS Hybrid 100 kw di Desa Adaut, Kecamatan Pulau Selaru, Provinsi Maluku.PLTS ini sangat membantu mendorong perekonomian masyarakat di Desa Adaut di Pulau Selaru, Maluku Tenggara Barat.
  • PLTS Hybrid 250 kw di Desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.
  • PLTS Hybrid 100 kw di Desa Bomaki, Kecamatan Pulau Tanimbar Selatan, Maluku.
  • PLTS Terpusat 15 kw di Desa Kampung Harapan Jaya, Kecamatan Misool Selatan, Papua Barat. PLTS ini merupakan PLTS Terpusat Off-Grid yang melistriki satu desa terpencil yang belum pernah terlayani listrik sebelumnya. PLTS ini dapat melistriki 92 rumah.
  • PLTMH 280 kw di Desa Temel, Kecamatan Ayamaru Jaya, Papua Barat. PLTMH ini dapat melistriki 124 sambungan yang terdiri dari 114 rumah dan 8 fasilitas umum yaitu puskesmas pembantu, sekolah, gereja, kantor camat dan kantor desa.
  • PLTS Hybrid 100 kw di Desa Waropko, Kecamatan Waropko, Papua. PLTS yang dibangun di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini bertujuan untuk mendukung PLTD yang dibangun PLN.
  • PLTS Hybrid 100 kw di Desa Kampung Sota, Kecamatan Sota, Papua. PLTS ini juga dibangun di desa terdepan Indonesia dengan Papua Nugini. Bersama dengan PLTD yang dibangun oleh PLN, PLTS ini dapat mengalirkan listrik 24 jam kepada 358 rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper