Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JICT Klaim Operasional Bongkar Muat Mulai Normal

PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mengklaim kegiatan layanan operasional di terminal peti kemas yang dikelolanya kembali normal mulai Senin (4/4/2016).
Terminal peti kemas JICT di Tanjung Priok./Ilustrasi-jict.co.id
Terminal peti kemas JICT di Tanjung Priok./Ilustrasi-jict.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mengklaim kegiatan layanan operasional di terminal peti kemas yang dikelolanya kembali normal mulai Senin (4/4/2016).

Dengan demikian, kegiatan bongkar muat shift 3 telah berjalan seperti biasa, sehingga layanan di terminal peti kemas terbesar di Indonesia ini dapat berjalan optimal.

“Mulai hari ini, kegiatan operasional shif 3 di JICT sudah berjalan seperti biasa. Dengan dukungan seluruh karyawan JICT, kami akan terus bekerja untuk memberikan layanan terbaik, sesuai standar layanan yang telah diberikan JICT selama bertahun-tahun,” ujar Direktur Utama PT JICT Dani Rusli Utama, melalui siaran pers, Senin.

Dia juga mengatakan manajemen JICT telah mencapai kesepakatan dengan Serikat Pekerja (SP) JICT untuk mengakhiri sejumlah perbedaan terkait kebijakan perusahaan.

Dengan adanya pemahaman yang sama ini, kinerja JICT diharapkan akan terus meningkat guna mencapai standar produktivitas yang telah ditetapkan.

Sesuai keputusan Dirjen Hubla-Kemenhub UM.002/38/18/DJPL-2011 tentang Standar Kinerja Layanan Operasional Pelabuhan, standar produktifitas JICT ditetapkan sebesar 26 box/crane per hour(BCH).

“JICT memiliki komitmen yang sama dengan otoritas pelabuhan dan pemerintah untuk selalu memberikan layanan yang optimal. Kami terus berusaha menuntaskan semua hambatan, dan ke depan kami optimis kondisi di JICT akan semakin membaik,” tuturnya.

Sebagai terminal peti kemas terbesar, volume bongkar muat di JICT terus meningkat. Pada tahun 1999, kapasitas terminal JICT baru sekitar 1,4 juta twenty equivalent units (TEUs). Namun, pada 2014 angkanya telah melonjak hingga 2,35 juta TEUs. “Pada saat ini total kapasitas terminal JICT mencapai 2,6 juta TEUs,” paparnya.

Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan JICT, kata dia, selama periode 2008-2014 perusahaan telah menginvestasikan dana lebih dari US$ 180 juta.

Dana tersebut diantaranya digunakan untuk membangun dan mengoperasikan JICT Auto Gate System (JAGS) sejak 2013. Saat ini pembangunan Joint Gate JICT-Koja dan proyek pengembangan untuk menambah kapasitas terminal sudah dalam tahap akhir dan segera beroperasi .

“Melalui optimalisasi layanan di terminal JICT, kami berusaha untuk memangkas masa tunggu kapal (dwelling time) seperti target dari pemerintah. Efisiensi layanan di pelabuhan Tanjung Priok juga sejalan dengan tujuan JICT dalam mendukung efisiensi logistik di Indonesia,” ujar Dani.

Dikonfirmasi Bisnis pada hari yang sama, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M.Hasani mengatakan instansinya masih terus memantau tingkat pelayanan dan produktivitas di JICT tersebut agar sesuai dengan standar layanan yang sudah di tetapkan pemerintah yakni rata-rata 26 bok/crane/hour (BCH).

“Masih terus kami pantau, harapannya bisa segera di perbaiki selambatnya pekan depan. Jika tidak ada kemajuan, Kantor OP Priok tetap akan mengusulkan pemangkasan biaya bongkar muat atau terminal handling charges (THC) di terminal tersebut,” ujarnya.

Bay belum mau menyebutkan berapa rata-rata BCH di JICT per hari ini karena instansinya masih melakukan investigasi di lapangan. “Dalam waktu dekat akan kami sampaikan lagi,” tuturnya.

Berdasarkan data yang di himpun Kantor OP Tanjung Priok, produktivitas JICT mengalami penurunan cukup drastis, bahkan dalam sebulan terakhir (Maret 2016) hanya rata-rata 15-21 BCH.

Wakil Dirut JICT Riza Erivan juga mengatakan performance terminal JICT mulai hari ini sudah membaik. Kendati begitu dia tidak bersedia menyebutkan berapa rata-rata BCH layanan bongkar muat peti kemas di terminal sebagai indikator membaiknya layanan tersebut.

”Datanya belum komplit. Kan baru terhitung hari ini mulai normal,” ujar Riza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper