Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pangsa pasar aneka produk halal dari Indonesia akan terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya populasi muslim dunia yang pada 2030 diperkirakan mencapai 2,2 miliar atau 27 persen dari total populasi dunia.
"Potensi pasarnya besar sekali untuk dapat memasarkan produk-produk halal Indonesia," kata Asisten Deputi Pemasaran Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan KUKM, Herustiati di sela-sela pameran Mihas 2016 di Kuala Lumpur, Sabtu (2/4/2016).
Herustiati mengatakan Indonesia tidak ingin menjadi pasar bagi produk-produk halal dari negara-negara lainnya tetapi harus berperan lebih besar lagi dalam memasarkan aneka produk-produk halal ke negara muslim di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika dan lainnya. "Meningkatkan ekspor produk-produk halal dapat berperan dalam meningkatkan devisa negara sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja," ucapnya.
Oleh karenanya, lanjut dia, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi para pengusaha UKM untuk memproduksi produk halal dengan memberikan fasilitas bantuan pembiayaan sertifikasi halal.
Kementerian KUKM telah memfasilItasi 3.091 UKM di seluruh Indonesia guna mendapatkan sertifikat halal dan pada 2017 direncanakan ditingkatkan menjadi 5.000 UKM. Fasilitas lain yang diberikan yaitu dalam bentuk pendampingan teknis bagi UKM dalam memproduksi produk halal dan tata cara mendapatkan sertifkat halal.
"Kami berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait seperti MUI, Badan POM, dan Kementerian Kesehatan. Bahkan juga dengan PT Pos Indonesia dalam rangka pengiriman produk-produk UKM yang diekspor serta dengan lembaga pembiayaan ekspor Indonesia," ungkapnya.
Pameran internasional Sementara itu, Kementerian KUKM membantu para usahawan berskala UKM untuk meningkatkan akses ke pasar ekspor dengan mengikuti sejumlah pameran-pameran bertaraf internasional baik di dalam maupun luar negeri.
"Seperti di Mihas ini, kami memfasilitasi 30 UKM untuk mengisi 14 booth dalam paviliun Indonesia. Produk yang ditawarkan meliputi produk makanan, minuman, herbal dan kosmetika," paparnya.
Dengan keikutsertaan dalam pameran ini diharapkan para pengusaha UKM bisa meningkatkan pasar ekspornya mengingat terdapat 674 perusahaan dari 67 negara mancanegara akan mendatangi pameran tersebut.
Herustiati menjelaskan bahwa keikutsertaan UKM di pameran ini cukup memuaskan karena peserta telah mendapatkan pembeli potensial dari sejumlah negara. Pembelinya, ujarnya, bahkan sangat beragam mulai dari kawasan Asean, Timur Tengah, Eropa bahkan juga ada dari Amerika Latin (Brasil).
Ia menyebutkan beberapa pengusaha UKM yang telah mendapatkan pembeli potensial dari mancanegara seperti kripik singkong Karuhun, Siomay Aisha, Tahu Jeletot, Theong Spa, Healthy Sweet, Rendang, Kerang Pakis, Abon Cakalang. Sedangkan Magfood mendapatkan franchise dari Malaysia. Selain itu, produk bawang goreng buatan Indonesia dalam Mihas juga mendapatkan permintaan dari Jepang dan sejumlah negara.
Produk-produk lainnya seperti kopi, teh dan aneka makanan dan minuman juga mendapatkan permintaan baik dari Malaysia, Singapura dan sejumlah negara di Timur Tengah.
"Sepertinya hasil transaksi cukup besar mengingat rata-rata yang ikut pameran telah mendapatkan pesanan dari pembeli potensial yang hadir dalam pameran tersebut," ungkapnya sambil menjelaskan total transaksi baru bisa dihitung setelah pameran selesai.
Pameran Mihas ke-13 tersebut diadakan di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia pada 30 Maret hingga 2 April 2016.