Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRIK PROPERTI: Begini Cara Mengurangi Risiko Investasi Rumah

Properti adalah salah satu bentuk properti yang paling menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh relatif lebih besar, pasarnya luas, nilainya tumbuh tiap tahun dan sangat potensial di masa mendatang.
Foto ilustrasi sebuah proyek properti di Depok. /Bisnis-Nurul Hidayat
Foto ilustrasi sebuah proyek properti di Depok. /Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Properti adalah salah satu bentuk properti yang paling menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh relatif lebih besar, pasarnya luas, nilainya tumbuh tiap tahun dan sangat potensial di masa mendatang. Namun, banyak dan besarnya nilai investasi properti ini berbanding lurus dengan risikonya.

Ya, dibandingkan dengan produk properti lain, risiko yang harus ditanggung investor properti cenderung lebih besar. Mulai dari risiko rugi, ditipu, salah strategi, dan masih banyak lagi.

"Meski keuntungan menggiurkan, risiko investasi di bidang properti memang lebih menantang," terang Imron Rosyadi, General manager sales and Marketing, Synthesis Residence Kemang.

Untuk itu, Imron menjelaskan bahwa para investor properti tahu cara meminimalkan risiko. Hal ini untuk menghindari kerugian dan melancarkan bisnis investasi properti Anda. Ada beberapa cara yang bisa dipelajari, di antaranya seperti 3 trik berikut ini:

1. Lihat 'Track Record'
Sebelum membeli sebuah unit properti untuk dijadikan investasi, lihat dulu track record penjualnya atau pengembangnya. Pengembang yang aman tentunya memiliki rekam jejak baik dan memberikan kepuasan pada konsumennya. "Ini merupakan acuan utama, karena investasi properti itu kan terkait uang yang banyak," terang Imron.

2. Beli Saat Masih Inden
Lumrah dipahami bahwa properti yang masih inden pasti lebih murah dibanding rumah sudah jadi. Beli properti inden juga jauh lebih murah ketimbang yang sudah diluncurkan ke publik. Jadi, sebaiknya Anda membeli di awal pada pengembang terpercaya. "Ya, membeli properti saat perdana jauh lebih menguntungkan karena harganya lebih murah. Semakin lama harga akan naik dan puncaknya adalah ketika bangunan sudah jadi," kata Imron.

3. Perhatikan Lokasi dan Konsep
Lokasi strategis dan potensial juga masuk pertimbangan penting investasi properti. Misalnya properti dekat pusat perbelanjaan, dekat perkantoran, kampus, dan sebagainya. Anda pun bisa memilih menjual rumah langsung atau disewakan terlebih dahulu.

Selain itu jangan lupakan konsep bangunan. Lokasi yang baik seharusnya sesuai dengan konsep yang diusung. Contohnya lokasi properti dekat kawasan ekspatriat. Maka konsep yang sesuai dengan selera WNA dan kaum menengah ke atas harus diusung oleh pengembangnya. Jika tidak berisiko merugi karena tak sesuai harapan dan keinginan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Rumahku.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper