Bisnis.com, TANGERANG--PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mempererat kerjasama dengan Swiss di bidang perawatan pesawat komersial (maintenance repair overhaul/MRO), menyusul berkembangnya industri penerbangan dunia, terutama di Tanah Air.
Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan kedua pihak juga sepakat untuk memasarkan produknya secara bersama-sama atau joint marketing guna mengambil peluang dari industri penerbangan dunia.
"Kami merasa terhormat atas kunjungan Pemerintah Swiss. Kami harap ini bisa menjadi momentum positif antara Garuda Indonesia Group dan Pemerintah Swiss dalam mengembangkan potensi-potensi strategis di masa mendatang," katanya, Jumat (01/04).
Iwan menjelaskan Swiss berencana mengembangkan kapabilitas dan kapasitas GMF secara bertahap, hingga lima tahun kedepan. Selain itu, Swiss juga bakal mendukung GMF melalui penyediaan komponen atau sparepart pesawat, seperti Boeing dan Airbus.
Pada saat yang sama, Wakil Presiden Swiss Doris Leuthard melakukan kunjungan resmi ke Hangar GMF AeroAsia.
Kunjungan tersebut juga merupakan rangkaian kunjungan diplomasi di Indonesia, setelah sebelumnya bertemu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Dalam kunjungan tersebut, Doris menilai fasilitas MRO yang dimiliki Garuda Indonesia Group saat jni tidak kalah dengan perusahaan MRO dunia lainnya. Dia berharap kerjasama yang sudah ada bisa ditingkatkan dan berlanjut di masa mendatang.
"Melihat potensi yang dimiliki masing-masing perusahaan [Garuda Indonesia dan GMF]. Kami yakin Garuda Indonesia Group memiliki kekuatan yang besar dalam menghadapi persaingan di dunia penerbangan global," ujarnya.
Sejalan dengan itu, wanita yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan, Transportasi, Energi dan Komunikasi Swiss itu juga berharap Indonesia bisa membuka penerbangan nonsetop ke Jenewa, sehingga ekonomi dan pariwisata kedua negara dapat meningkat.
Sementara itu, Direktur Utama GMF AeroAsia Juliandra Nurtjahjo menilai kian eratnya kerjasama dengan Swiss tersebut bakal membuka kesempatan lebih besar bagi GMF untuk masuk dalam 10 besar perusahaan MRO terbaik di dunia.
"Kunjungan pemerintah Swiss merupakan kesempatan yang bagus bagi GMF, dimana kami berkesempatan memperkenalkan fasilitas yang dimiliki, serta menggali potensi kerjasama yang mungkin dilakukan," tuturnya.
Juliandra menilai pasar MRO saat ini terus berkembang, tidak terkecuali di Indonesia.
Pada tahun ini saja, dia mencatat setidaknya ada 700 pesawat yang membutuhkan jasa MRO dengan nilai pasar sekitar US$900 juta. Sayangnya, GMF hanya mampu mengambil peluang pasar tersebut sekitar 30%.
Sekadar informasi, GMF telah banyak mendapatkan sertifikat atau pengakuan, baik di level nasional maupun internasional antara lain seperti Direktorat Perhubungan Udara RI, Federal Aviation Administration (FAA), European Viation Safety Agency (EASA) dan lain sebagainya.
Garuda Pererat Kerjasama Perawatan Pesawat dengan Swiss
PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mempererat kerjasama dengan Swiss di bidang perawatan pesawat komersial (maintenance repair overhaul/MRO), menyusul berkembangnya industri penerbangan dunia, terutama di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Rustam Agus
Konten Premium