Bisnis.com, JAKARTA— Pasar masih memprediksi inflasi Zona Euro masih akan tertekan, menyusul kondisi ekonomi di kawasan tersebut.
Tekanan inflasi tersebut dikaitkan dengan biaya tenaga kerja di Zona Euro dan harga minyak.
Bloomberg mengemukakan inflasi Zona Euro akan berada di kisaran 1%.
Inflasi menurun dari 2% yang terjadi pada saat sebelum krisis 2008 ke angka 1% seperti saat ini, yang juga dapat dikaitkan oleh peningkatan fleksibilitas pasar tenaga kerja di zona Euro.
Bank sentral Eropa terus berupa mengerek inflasi dengan sejumlah kebijakan moneternya.
ECB tetap ingin meningkatkan inflasi dari 1% sampai 2%.
Target ini tentunya membutuhkan sejumlah stimulus dengan risiko seperti volatilitas mata uang dan obligas.