Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Koperasi Simpan Pinjam, Kemenkop Gandeng Bank Dunia

Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Bank Dunia untuk mengkaji koperasi simpan pinjam (KSP) dan unit simpan pinjam (USP) dalam rangka upaya memajukan dua usaha tersebut menjadi lebih sehat, kuat, dan mandiri dari segi permodalannya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Bank Dunia untuk mengkaji koperasi simpan pinjam (KSP) dan unit simpan pinjam (USP) dalam rangka upaya memajukan dua usaha tersebut menjadi lebih sehat, kuat, dan mandiri dari segi permodalannya.

"Pendekatan scientifik ini akan sangat efektif sebagai bahan kajian dalam merumuskan pelaksanaan kebijakan pengembangan KSP USP agar menjadi lebih sehat, kuat, dan mandiri," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (29/3).

Jumlah usaha mikro kecil di Indonesia saat ini mencapai 50 juta unit, menurutnya, pengusaha tersebut perlu didukung agar tumbuh dan berkembang.

Berbagai pengalaman yang dikaji kementerian menunjukkan hambatan utama dalam mengembangkan pengusaha UKM disebabkan masalah pembiayaan dari lembaga keuangan formal.

KSP dan USP merupakan jenis koperasi yang terbanyak di Indonesia, mereka mempunyai tantangan untuk berkembang. Melalui kajian yang dilakukan oleh World Bank ini maka kita akan jadikan sebagai dasar kita bekerja ke depan agar KSP USP lebih berkembang lagi, harap Braman.

Ia menambahkan, 72% responden dari 750 responden menyatakan belum pernah meminjam kepada lembaga keuangan. Ini menurutnya tentu merupakan peluang yang sangat besar untuk dijadikan nasabah KSP USP.

Yang jelas forum ini sangat bagus dan hasilnya akan kita follow up serta kita minta agar Kepala Dinas Koperasi UKM Propinsi yang hadir kali ini menjelaskan kepada Kepala Dinas Koperasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia tentang peluang dan prospek KSP USP ini, papar Braman.

Sementara itu Sekretaris Kementerian Koperasi Agus Muharram mengungkapkan, Indonesia yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa ini merupakan negara yang sangat prospek sebagai pasar keuangan. Apalagi masih banyak penduduk Indonesia yang dikategorikan miskin.

Oleh karena itu pengembangan KSP USP merupakan upaya yang sangat ampuh untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, Kita harus memberikan akses keuangan bagi para pelaku UMK secara mudah, jelas Agus Muharam.

Selain itu Agus meminta agar sumber daya manusianya juga harus ditingkatkan. Karena tantangan lainnya yaitu persaingan usaha sangat ketat, sehingga dengan SDM yang berkualitas maka usaha dapat bersaing secara baik.

KSP USP merupakan lembaga keuangan formal yang memiliki potensi dan peluang strategis dalam melayani kebutuhan jasa keuangan masyarakat, termasuk usaha mikro dan kecil (UMK).

Dengan jumlah sebanyak 110 ribu KSP USP yang tersebar di seluruh Indonesia dan melayani lebih dari 20 juta anggota yang banyak diantaranya merupakan UMK, KSP USP memiliki peran strategis untuk mendukung keuangan inklusif di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Marsya Nabila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper