Bisnis.com, JAKARTA - PT Trans Jabar Tol memastikan akan mengejar penyelesaian kontruksi sesuai dengan target pada akhir 2017. Walaupun seperti pembebasan lahan belum selesai 100%, PT TJT telah mulai melakukan pembangunan konstruksi.
Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Mokh Sadali menegaskan pihaknya tidak mau berlama-lama menunggu selesainya pembebasan lahan. Dia menambahkan telah memulai pengerjaan konstruksi untuk seksi I (CiawiCigombong) yang hingga kini progresnya mencapai 10%.
Sadali melanjutkan hingga kini secara fisik pada bagian samping kiri pintu keluar tol, pilar-pilar jembatan sudah jadi dan akan memasuki pengerjaan lantai. Selain itu pada beberapa bagian lain juga telah dikerjakan perataan tanah (cut and field).
Dia mengatakan pihaknya akan terus bergerak cepat terutama untuk lahan yang sudah mendapatkan izin. Sementara bagi lahan yang belum bebas akan dihindari, namun pihaknya tetap melakukan pendekatan kepada pemiliknya untuk mengajukan permohonan perizinan bagi lalu lintas alat berat, material dan tenga kerja.
Sadali menambahkan tentunya lalu lintas dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan.
Nggak mungkin kita nunggu sudah 100% baru mulai kerja kan. Yang penting yang sudah diizinkan masuk. Itu kita juga akan masukkan alat berat, terangnya kepada Bisnis Senin (28/3)
Adapun hingga saat ini Sadali mengatakan pembebasan lahan seksi I sepanjang15 km dengan nilai investasi Rp2,9 triliun telah mencapai sekitar 94%lebih dengan kekurangan sekitar 5%
Dia mengungkapkan kendala pembebasan lahan dikarenakan pemberlakuan peraturan baru UU no.2/2012 tentang pengadaan lahan yang efektif berlaku per januari 2016. Sehingga dengan perubahan itu ujarnya ada hal yang harus dikukur dan dinilai baru.
Perubahan lainnya menurut Sadali, pembebasan lahan telah diambil alih oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari Pantia Pengadaan Tanah milik Pemda (P2T).
Lewat pemgambilalihan itu, BPN menjanjikan pembebasan lahan bisa kelar sekitar bulan Juli--Agustus 2016.
Kalau lahanya sudah selesai pertengahan tahun ini, maka akan kami kebut dulu, kami harus pontangpanting, tambahnya
Sadali menambahkan untuk seksi II yang membentang dari CigombongCibadak sepanjang 11,9 km, pihaknya belum memulai pembangunan fisik dikarenakan masih dalam tahap perencanaan.
Adapun ruas tol Bocimi terbagi atas dua seksi lainnya, yakni seksi III CibadakSukabumi Barat sepanjang 13,7 km, dan Seksi IV Sukabumi BaratSukabumi Timur sepanjang 13,05 km.
Rua Tol Bocimi mengalami pergerakan yang melambat, sejak tertunda pada 2007 dan telah dilakukan Pembaruan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada 2011 lalu. Progres yang lambat itu mendorong PT Waskita Toll Road mengakuisisi seluruh saham MNC Group senilai 81,64% di PT Trans Jabar Tol. sehingga kini Waskita menjadi pemegang saham moyoritas.
.
Selain waskita, ada PT Bukaka Teknik Utama yang memiliki 11% saham dan PT Jasa Sarana sekitar 8% di ruas tol Bocimi yang memiliki nilai investasi mencapai Rp7,77 triliun
Melalui akuisisi ini PT Waskita Tollroad ingin mempercepat penyelesaian konstruksi ruas tol BogorCiawiSukabumi atau Bocimi sepanjang 54 km