Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia di Posisi Ke-4 Tujuan Wisata Muslim

akarta Master Card merilis data Indeks Wisata Muslim Global MasterCard-CrescentRating (GMTI) 2016, yang mencakup 130 destinasi wisata. Indonesia berhasil naik 2 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya untuk destinasi wisata terpopuler di pasar global wisata Muslim
Masjid dan Islamic Centre Kowloon di Nathan Road merupakan salah satu tempat tujuan kunjungan muslim yang berwisata ke Hong Kong/Ilovehongkong.org
Masjid dan Islamic Centre Kowloon di Nathan Road merupakan salah satu tempat tujuan kunjungan muslim yang berwisata ke Hong Kong/Ilovehongkong.org

Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta Master Card merilis data Indeks Wisata Muslim Global MasterCard-CrescentRating (GMTI) 2016, yang mencakup 130 destinasi wisata. Indonesia pada 2015 naik dua peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya untuk destinasi wisata terpopuler di pasar global wisata muslim.

Data itu, sebagaimana siaran pers yang diterima Bisnis.com pada Jumat (25/3/2016), menunjukkan Indonesia berada pada posisi keempat destinasi wisata negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) setelah Malaysia yang mempertahankan posisi puncak, serta Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki.

Sementara Singapura mempertahankan posisi puncaknya untuk kategori destinasi wisata negara di luar OKI bersama Thailand, Inggris, Afrika Selatan, dan wilayah khusus China Hong Kong yang menempati posisi lima teratas.

Menurut indeks tersebut, Indonesia memperoleh skor 70,6, lebih kecil daripada Malaysia dengan skor 81,9, disusul UEA 74,7 dan Turki 73,9.

Skor destinasi wisata negara non-OKI tertinggi diraih oleh Singapura yakni 68,4 dan Thailand di posisi kedua 59,5.

Nilai rata-rata GMTI untuk 130 destinasi wisata saat ini berada di angka 43,7. Dari perspektif regional, destinasi Asia Pasifik memimpin dengan skor GMTI sebesar 56,5.

Studi GMTI juga mengungkapkan pada 2015, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim mencapai 117 juta, mewakili 10% dari keseluruhan nilai ekonomi industri parawisata dan diprediksi tumbuh menjadi 168 juta wisatawan pada 2020 sebanding dengan 11% dari keseluruhan pangsa pasar, dengan proyeksi nilai pasar melebihi US$200 miliar.

Adapun dari data itu juga, Asia dan Eropa merupakan dua kawasan yang menarik wisatawan muslim, yakni 87% dari keseluruhan pangsa pasar perjalanan muslim.

CEO Crescent Rating & Halal Trip Fazal Bahardeen mengatakan salah satu tren terbesar yang sedang dilihat pihaknya adalah destinasi wisata non-OKI tengah berupaya untuk menarik wisatawan muslim dan kini mereka mewakili lebih dari 63 destinasi yang tercakup dalam GMTI.

Sebagai contoh, Jepang dan Filipina telah mengambil langkah penting dalam beberapa bulan terakhir dalam rangka diversifikasi kedatangan para wisatawan luar negeri dan pada akhirnya hal ini akan membantu pertumbuhan ekonomi.

Sementara Group Executive, Global Products & Solutions, Asia Pacific, MasterCard, Matthew Driver mengatakan segmen destinasi wisata muslim yang tumbuh dengan cepat merupakan peluang dan harus dapat dimanfaatkan.

Oleh karena itu, memahami kebutuhan dan preferensi pengunjung muslim serta bagaimana untuk beradaptasi dan menyesuaikan produk dan jasa bagi mereka merupakan hal yang sangat penting.

“Kami percaya GMTI dapat memberi nilai yang nyata bagi bisnis dan pemerintah untuk melihat pentingnya segmen pasar ini,” kata Driver.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper