Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data yang telah dirilis menjadi sorotan pasar.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan data ekonomi yang disorot dan dampaknya kepada pasar adalah:
- The Fed masih pesimistis. The Fed mempertahankan FFR target di 0,25-0,50%. Harapan FFR target anggota FOMC di 2016 turun ke 0,9%-1,4%. Inflasi AS Februari 2016 turun ke 1% YoY dari 1,4% YoY (S&P 500 +2,5%, indeks dolar -1,1%, imbal hasil UST 10 tahun -11bps WoW)
- Dorongan positif minyak. Rusia perkirakan kesepakatan global produksi minyak terjadi April (Brent +2%, Batu bara 2,4%, CPO 4,5% WoW)
- Bank of England Bank Rate tetap di 0,5% target QE tetap di 375 miliar poundsterling. (GBP/USD +0,65%, imbal hasil Inggris 10 tahun -13 bps)
- Bank Indonesia masih dukung pertumbuhan. BI Rate dipangkas 25bps menjadi 6,75%. BI melihat pertumbuhan di kuartal I/2016 lebih tinggi dari kuartal IV/2015 ke kisaran 5,1% YoY. BI akan lebih berhati-hati dalam pelonggaran moneter ke depan. (USD/IDR +0,37%, JIBOR ON -24 bps WoW)
- Pertumbuhan Indonesia dipangkas proyeksinya. World Bank pangkas proyeksi PDB Indonesia 2016 ke 5,1% sementara itu IMF pangkas ke 4,9% YoY. (IHSG +1,5% WoW)
- Ekspektasi inflasi terjaga. Pemerintah memberikan sinyal penurunan harga BBM khususnya jenis premium dalam evaluasi mendatang. Bank Indonesia memperkirakan inflasi Maret 2016 pada level 0,28% MoM atau naik ke 4,5% YoY. (Imbal hasil SUN 10 tahun -12bps)