Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Rembang Sangat Rendah

Realisasi penyaluran pupuk di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dalam tiga bulan pertama tahun ini terbilang sangat rendah yakni 12.712 ton atau 21,7% dari alokasi pupuk 58.475 ton, padahal hampir memasuki musim kemarau.
Pupuk bersubsidi/Ilustrasi
Pupuk bersubsidi/Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG - Realisasi penyaluran pupuk di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dalam tiga bulan pertama tahun ini terbilang sangat rendah yakni 12.712 ton atau 21,7% dari alokasi pupuk 58.475 ton, padahal hampir memasuki musim kemarau.

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan penyaluran pupuk di wilayahnya terbilang masih rendah. Kendati demikian, pihaknya berharap penyaluran dan permintaan pupuk bersubsidi akan meningkat pesat pada Oktober 2016-Desember 2016.

Dia membeberkan alokasi pupuk bersubsidi (Urea, ZA, SP 36, NPK, Organik) di Kabupaten Rembang pada 2016 sebanyak 58.475 ton. “Agar program peningkatan produksi pangan khususnya padi dapat berhasil, maka kebutuhan pupuk untuk petani harus dicukupi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/3/2016).

Untuk menghadapi musim tanam 2016 agar penyaluran pupuk bersubsidi sampai kepada para petani secara tepat waktu, tepat harga dan tepat dosis, Bupati minta kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) agar memastikan bahwa pupuk bersubsidi tidak diselewengkan keluar daerah, mengawasi harga agar tidak melebihi HET yang ditetapkan.

Menurut Hafidz, peran KP3 sebagai wasit untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan baik ditingkat kelompok tani, pengecer maupun distributor jika melakukan kesalahan agar diberi peringatan. Jika mengabaikan, dia meminta izin penyaluran pupuk bersubsidi dicabut.

“Para distributor dan pengecer agar segera menebus alokasi pupuk yang sudah ditetapkan. Para PPL agar memerintahkan para petani agar segera membeli pupuk untuk kebutuhan musim tanam yang akan datang,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang Suratmin menjelaskan curah hujan yang rendah menyebabkan rendahnya realisasi tanam dari bulan Oktober 2015 – Maret 2016 yakni 61% atau 21.500 ha.

Secara rinci, pihaknya menjelaskan untuk pupuk urea dari alokasi 23.100 ton sampai pertengahan Maret terealisasi 4.972 ton. SP36 alokasi 9.060 ton terealisasi 1.845 ton, NPK 4.375 ton terealisasi 1.775 ton, ZA 14.760 ton terealisasi 2515, Organik 7.180 terealisasi 1.605 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper