Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Targetkan Ganti Rugi Waduk Jatigede Tuntas Tahun Ini

Pemerintah menargetkan pembebasan lahan Waduk Jatigede dapat rampung tahun ini.
Warga melakukan salat di dasar waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (23/8)./Antara
Warga melakukan salat di dasar waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (23/8)./Antara

Bisnis.com, SUMEDANG-- Pemerintah menargetkan pembebasan lahan Waduk Jatigede dapat rampung tahun ini.

Hingga kini baru 10.924 KK atau sekitar 94% dana ganti rugi senilai Rp 680 miliar yang terserap. Sementara sisanya sekitar Rp8.8 miliar untuk 416 KK masih dikonsinyasikan sambil menunggu penetapan pengadilan mengenai ahli waris.

Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya mengingatkan bahwa proses pembebasan lahan harus menerapkan pendekatan yang baik ke warga terdampak.

"Dana lahan 100% dari pemerintah pusat, dan diselesaikan dengan pendekatan yang baik. Kemarin ada masalah sengketa ahli waris. Insya Allah tahun ini rampung semuanya sehingga Januari 2017 air sudah tertutup pada elevasi maksimal," ujarnya dalam sambutan, Kamis (17/03).

Adapun hingga saat ini, tingkat elevasi waduk mencapai 243 meter dari total ketinggian 262 meter.

Jokowi menambahkan pada tahun lalu pemerintah mulai membangun 13 waduk baru, dan dilanjutkan dengan pembangunan delapan waduk baru tahun ini. Presiden berharap pembangunan waduk ini dapat meningkatkan produktivitas padi dan kesejahteraan masyarakat.

"Waduk ini akan mengairi sawah di Indramayu, Majalengka hingga Cirebon utara. Selain itu juga berfungsi untuk perikanan, pariwisata dan listrik," ujarnya.

Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke waduk kedua terbesar di Indonesia pasca pengisian air (impounding) pertama pada Agustus 2015.

Dalam kunjungan itu, sejumlah pejabat seperti Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Dirjen Sumber Daya Air Mudjiadi turut mendampingi presiden.Hadir pula Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq.

Dirjen SDA Mudjiadi mengatakan aliran waduk telah bisa dimanfaatkan untuk irigasi pertanian pada musim pertama tahun ini. Sementara itu, fungsi sebagai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) belum bisa dimanfaatkan karena Instalasi Pengolah Air dan sarana perpipaan yang belum terbangun.

"Yang baru jalan kan cuma irigasi saja, sedangkan untuk fungsi air minumnya kan kita harus buat saluran air bakunya dulu sama IPAL [Instalasi Pengolahan Air Limbah] nya di mana kemudian jaringan SR [Sambungan Rumah] ," ujarnya.

Rencana pembangunan proyek Waduk Jatigede ini telah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno, yakni sejak tahun 1963. Awalnya, waduk tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan 2014, tetapi mundur karena tersendatnya proses pembebasan lahan.

"Kita baru mulai pembangunan fisik 2007 sampai 2016. Sampai sekarang pembangunan fisik sudah 97,5%," terangnya kepada presiden.

Menurutnya, pembangunan fisik yang belum bisa dilakukan berupa kalan akses melingkar di desa di sekitar waduk. Proses pembangunannya terkendala pembebasan lahan.

Untuk sementara, pemerintah membangun jembatan sementara (bailley) untuk akses warga terdampak. Namun, konstruksi jembatan ini pun belum selesai.

"Mudah-mudahan akhir bulan ini jembatan terpasang sehingga akses alternatif jalan tetap bisa dipakai sambil menunggu pembebasan lahan untuk dibangun," ujarnya.

Waduk Jatigede rencananya mampu menyuplai air baku dan air minum berkapasitas 3.500 liter/detik untuk masyarakat di Kabupaten Cirebon, Indramayu, serta kawasan Balongan.

Waduk ini juga akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dapat menghasilkan tenaga hingga 110 mW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper