Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendesak industri di wilayah Bandung merelokasi pabrik ke Rancaekek, Kabupaten Bandung agar lebih tertata dan terkendali di sebuah kawasan industri.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan saat ini banyak pabrik di kawasan Kabupaten Bandung yang dibangun secara sporadis. Kondisi ini menyebabkan industri membawa banyak dampak negatif pada lingkungan. “Kuncinya harus direlokasi, mungkin dulu tidak diatur di tata ruang [kabupaten] Bandung,” katanya di Bandung, Jumat (18/3/2016).
Menurutnya, arus modal ke Bandung tidak diiringi dengan pembentukan kawasan khusus industri yang sebenarnya bisa memudahkan pengawasan terutama mengenai limbah dampak lingkungan yang ada.
Dia mengaku meski kondisi di lapangan sudah terlanjur berdiri, relokasi ke kawasan industri memungkinkan. "Seperti (kawasan industri) Karawang dan Bekasi, mudah dikendalikan, karena keluarnya dari satu tempat, kontrolnya sangat mudah. Sekarang ini siapa? Enggak ada yang bertanggung jawab," bebernya.
Jika relokasi tidak dilakukan, pihaknya mengkhawatirkan marak pencemaran lingkungan terutama pada aliran sungai yang menjadi pembuangan limbah pabrik. Selain mengotori air sungai seperti Citarum, limbah pabrik pun mencemari lahan persawahan masyarakat. “Jadi amat penting penempatan pabrik-pabrik ke dalam satu kawasan,” ujarnya.
Mengenai lokasi yang tepat untuk relokasi di wilayah Bandung, Deddy menilai lahan persawahan di Rancaekek menjadi tempat yang cocok untuk dijadikan kawasan industri. Selain karena di sekitarnya banyak berdiri pabrik, lahan persawahan ini pun kadung tercemar oleh limbah-limbah pabrik."Di sana 750 hektare, kalau bisa 1.000 hektare," katanya.
Menurutnya Kementerian Agraria dan Tata Ruang pun sudah memberi lampu hijau terkait pendirian kawasan industri direncanakan di atas lahan persawahan yang banyak tercemar limbah pabrik di Kabupaten Bandung. "Wacana ini perlu intens saja kita urus. Bagaimana Dinas Kimrum (Pemukiman dan Perumahan Jabar) ini menata," paparnya.
Sementara itu, kalangan dunia usaha di Jawa Barat menilai relokasi pabrik dari wilayah Kabupaten Bandung ke Rancaekek bisa dilakukan.
Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan relokasi bisa dilakukan asalkan ketersediaan lahan sudah memadai serta harga tanah yang tidak tinggi. Menurutnya, selama ini Rancaekek sudah menjadi kawasan industri yang cukup bergairah di Jabar terutama tekstil dan produk tekstil (TPT).
"Memang selalu disergap banjir, tapi tidak separah dengan di Dayeuhkolot dan Banjaran," ujarnya kepada Bisnis.
Kendati demikian, dia meminta pemerintah tidak tergesa-gesa untuk menetapkan Rancaekek sebagai kawasan industri baru di Jabar. Pasalnya, perlu kematangan dalam pemetaan yang baik sehingga tidak ada permasalahan yang muncul di kemudian hari.
Untuk itu, pemerintah perlu merevisi kembali rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Rancaekek dari lahan produktif menjadi tidak produktif."Kalau masih produktif pengusaha pasti bersinggungan dengan masyarakat sekitar," katanya. (K29,K57)