Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mengingatkan pemerintah daerah, koperasi dan UMKM merupakan isu strategis dalam perekonomian nasional.
Oleh karena itu, pemda harus meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM untuk meningkatkan posisi tawarnya.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta menegaskan salah satu upaya memperkuat daya saing adalah dengan membangun data usaha koperasi dan UKM yang kuat agar pengambilan kebijakan bisa akurat, integratif dan holistik.
"Daerah diharapkan memperkuat basis data usaha koperasi dan UMKM di wilayahnya masing-masing sehingga dapat berperan aktif pada berbagai program yang saat ini disusun berbasis sinergitas yang holistik tematik, integratif dan spasial," kata Wayan dalam Rapat Koordinasi Terbatas bertema Sinergitas Program Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UKM di bidang Produksi dan Pemasaran.
Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas KUMKM dan Bappeda 34 provinsi. Yang hadir Dinas KUMKM dari 31 Provinsi sertaBappeda dari 12 Provinsi.
Deputi menegaskan perlu mempersiapkan langkah-langkah strategis persiapan dan usulan kegiatan terobosan dalam rangka pemantapan program 2017.
Namun, ditekankan adanya sinergitas program di daerah secara holistik tematik, integratif dan spasial sehingga tersusun program/kegiatan yang bermanfat dan berkelanjutan.
Dari berbagai berbagai program yang sudah dilakukan salah satunya adalah MoU antara Menteri Pertanian, Menteri KUKM, Dekopin, Bulog dan BRI untuk Sergap (Serap Gabah Petani).
Pada 2016, setiap panen, pemerintah menargetkan 4 juta ton gabah diserap melalui peran PPL dan Koperasi yang ditampung oleh Bulog. Untuk 3 bulan pertama koperasi ditugasi 2 juta ton gabah. Pembiayaan ditanggung pemerintah melalui Bulog seebsar Rp20 triliun, jelasnya.