Bisnis.com, JAKARTA — Ketersedian modal untuk perusahaan rintisan (start up) dinilai menjadi kendala untuk mengembangkan bisnis.
Anis Uzzaman, CEO & General Partner Fenox Venture Capital perusahaan modal ventura berbasis di Silicon Valley, mengatakan Indonesia saat ini telah berkembang menjadi negara yang memiliki perekonomian terkemuka di dunia dengan budaya perusahaan startup yang kian meningkat.
“Saat ini Indonesia memiliki ribuan perusahaan startup, namun sayangnya banyak diantaranya yang tidak memiliki pengetahuan yang baik,” katanya, Selasa (15/3/2016).
Uzzaman mengatakan perusahaan startup akan melalui banyak rintangan dan proses tersebut berbeda dengan perusahaan maju. Jika pada perusahaan startup tersebut tidak memiliki karyawan yang ahli dibidangnya serta pendiri yang berpengalaman maka perusahaan tidak akan bisa maju.
Fenox sendiri saat ini memiliki program yang disebut accelerator. Ini merupakan program bagi startup untuk mendapatkan modal dan meningkatkan efisiensi. Dalam hal ini, Fenox memberikan pelatihan, mentorships dan uang sekitar $50.000. Awalnya, mereka menemukan startups berpotensi tinggi yang berada di Jakarta, dan kemudian menawarkan mereka pelatihan dari pengusaha dari Silicon Valley, Amerika Serikat dan Jepang.
Accelerator juga bisa menjembatani kesenjangan antara perusahaan startup dan perusahaan besar, menciptakan hubungan yang memungkinkan startup untuk membangun perusahaan menjadi lebih baik.
Fenox saat ini sudah berinvestasi di 60 perusahaan di Asia, 16 diantaranya berada di Indonesia. Kisaran nilai investasinya antara $ 250.000 dan $ 10 juta. Perusahaan yang termasuk dalam portofolio mereka adalah: Talenta, Bride Story dan Alodokter.