Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan impor yang tidak terlalu signifikan di saat kinerja impor masih cukup, membuat performa neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$1,14 miliar pada Januari-Februari 2016, tertinggi sejak lima tahun terakhir.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan secara keseluruhan baik performa impor maupun ekspor sebenarnya masih dipengaruhi oleh rendahnya harga komoditas. Di sisi impor, walaupun terjadi penurunan tajam, sebenarnya secara volume mengalami kenaikan sebesar 14,19%.
“Jadi dengan performa ini bisa jadi kesempatan bagi kita untuk mencukupi kebutuhan infrastruktur. Jadi memanfaatkan harga,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2016).
Sementara itu, dari sisi ekspor, secara volume total memang terjadi penurunan 3,76%. Namun, volume ekpor migas terjadi peningkatan hingga 6,22%. Kondisi ini juga sejalan dengan rendahnya harga komoditas.
Berikut ringkasan performa neraca perdagangan Indonesia:
Uraian | Februari 2015 | Februari 2016 | Perubahan YOY (%) | ||||||
Ekspor | Impor | Neraca | Ekspor | Impor | Neraca | Ekspor | Impor | Neraca | |
Total | 12,17 | 11,51 | 0,66 | 11,30 | 10,16 | 1,14 | (7,80) | (11,71) | 72,7 |