Bisnis.com, SURABAYA—Pelaku usaha jasa penyeberangan rute Ujung di Surabaya – Kamal di Madura meminta pemerintah segera menggelontorkan subsidi setidaknya untuk pengoperasian tiga kapal.
Khoiri Soetomo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur, mengatakan tiga kapal merupakan jumlah paling minim. Adapun kapal yang masih beroperasi sekarang tinggal empat kapal.
“Kalau bicara Ujung-Kamal terkait nasib kami, perusahaan pelayaran, sudah lewat [masanya]. Sekarang ini yang mesti dilihat penyeberangan ini penting sebagai back up jembatan Suramadu,” katanya menjawab Bisnis.com.
Subsidi kepada tiga kapal merupakan jumlah paling sedikit dengan asumsi satu perusahaan pelayaran disubsidi untuk satu kapal. Sebetulnya, imbuh Khoiri, idealnya di jalur penyeberangan ini beroperasi enam kapal, anggap saja masing-masing perusahaan pelayaran mengoperasikan dua kapal.
Sebelum ada Suramadu kapal yang beroperasi di Ujung – Kamal mencapai 18 unit plus satu unit cadangan. Setelah jembatan ini ada menyusut jadi enam unit lantas turun lagi tinggal empat unit sekarang. Adapun waktu tunggu sekarang sekitar 24 menit dari dua menit.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan agar pemerintah mengubah status Penyeberangan Ujung - Kamal di Jawa Timur dari komersil menjadi jalur pelayanan sehingga bisa mendapatkan subsidi seperti yang diharapkan pengusaha.
Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan hal tersebut dimaksudkan untuk membantu memperpanjang nafas bisnis pelayaran di Ujung Surabaya – Kamal Madura yang semakin tersengal-sengal.
“Ujung - Kamal pernah jadi penyeberangan terpadat di dunia,” ucapnya. Namun, ini dulu. Sejak beroperasinya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura, pamor Ujung Kamal langsung jeblok.
Faktor keterisian kapal di Ujung-Kamal sebelum Suramadu lahir sempat menyentuh kisaran 80% - 90%. Tapi sekarang load factor yang bisa diraup perusahaan pelayaran swasta tinggal 30% - 40% saja. Yang berkurang tidak hanya penumpang orang tetapi juga barang.