Bisnis.com, JAKARTA - Multistakeholders Forestry Programme (MFP) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menuding Dyandra Promosindo tak bersikap profesional karena membatalkan seminar secara sepihak di acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016.
Smita Notosusanto, Direktur MFP, menuturkan sebagai penyelenggara stan milik KLHK, yang menampilkan 15 IKM Mebel, Kerajinan dan Hutan Rakyat, pihaknya memprotes keras atas perlakuan sewenang-wenang dari Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara IFEX.
Dia menegaskan secara sepihak dan mendadak, Dyandra Promosindo, membatalkan acara seminar bertemakan SVLK, Tiket Menuju Flegt Licence yang dijadwalkan pada Minggu, 13 Maret 2016 pukul 13.00 WIB.
Menurut Smita, dalam surat yang disampaikan kepada pihaknya pada Sabtu 12 Maret 2016, Sae Tanangga Karim, IFEX Organiser, hanya menyatakan pembatalan dilakukan karena alasan internal dari pihak penyelenggara.
"Dyandra menolak untuk merinci secara tertulis yang dimaksud dengan alasan internal. Namun secara lisan dan melalui pesan singkat, pihak Dyandra menyampaikan bahwa pembatalan tersebut diminta oleh mitra Dyandra Promosindo dalam Penyelenggaraan IFEX, yaitu AMKRI [Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia]," kata Smita dalam rilis yang diterima, Minggu (13/3/2016).
Dia memaparkan padahal acara bincang tersebut sudah dimuat di dalam buku panduan IFEX dan dipampang melalui papan pengumuman di sekitar lokasi pameran, yang diterbitkan oleh Dyandra Promosindo. Oleh karena itu, Smita mengungkapkan MFP mempertanyakan peranan Dyandra Promosindo yang tidak bersikap profesional dengan membatalkan diskusi secara sepihak.
MFP memaparkan pembatalan itu merugikan karena SVLK merupakan kebijakan pemerintah yang dikembangkan oleh banyak pihak selama lebih dari 10 tahun dan ditujukan untuk melestarikan hutan Indonesia. Selain itu, meningkatkan daya saing ekspor produk kayu legal Indonesia di pasar global.
"Kami menyayangkan bahwa IFEX tidak mendukung kebijakan pemerintah tentang SVLK, yang berarti IFEX juga tidak mendukung pelestarian hutan Indonesia," kata Smita.
Oleh karena itu, MFP meminta Dyandra Promosindo untuk meminta maaf dengan menjelaskan alasan pembatalan di surat kabar sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Jika tak dilakukan, MFP akan melakukan somasi.
Dalam situs resminya, IFEX dinilai sebagai acara unggulan Indonesia serta pameran internasional untuk industri mebel. Acara itu, sambungnya, didukung oleh industri dan pemerintah Indonesia dan diakui sebagai salah satu pameran furnitur terkemuka di Asia. "Pameran di IFEX adalah untuk memperoleh pemahaman pasar tentang kebutuhan konsumer internasional dan domestik," demikian penjelasan resminya.