Bisnis.com, BEKASI - DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Barat mendukung penuh peresmian perusahaan berfasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) kendati tetap memililiki kekhawatiran.
Ketua DPW ALFI Jawa Barat M. Nuh Nasution mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah meresmikan 11 perusahaan berfasilitas PLB yang 5 di antaranya berada di Jawa Barat.
Namun dia mengingatkan, agar konsep PLB ini tetap dikawal agar tidak melenceng dari semangat awal menurunkan biaya logistik nasional yang masih 28% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dia mengkhawatirkan, perusahaan yang telah diresmikan justru menjadikan fasilitas PLB ini hanya mencari profit dan melayani customer yang ada, sehingga nantinya tidak berbeda dengan kawasan berikat.
"Kalau memang sesuai dengan ruh PLB, akan turun biaya logistik. Tapi kalau hanya melayani customer dia yang sudah ada, tidak subtansial, jadi seperti bisnis kawasan," katanya, Jumat (11/3/2016).
Dia mengharapkan, nantinya pemerintah akan melakukan seleksi ketat terhadap perusahaan.
Perusahaan yang diberikan fasilitas PLB juga harus memiliki core bisnis di bidang logistik dan spesifikasi komoditas.
PLB merupakan kawasan yang digunakan untuk menimbun barang asal luar negeri maupun domestik yang diberikan fasilitas kepabeanan, perpajakan dan lainnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan 11 perusahaan yang mendapati fasilitas PLB.
Dari 11 perusahaan, 5 di antaranya berada di Jawa Barat yakni PT Kamadjaja Logistics di Cibitung, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, PT Dahana di Subang, PT Gerbang Tol Cikarang di Jababeka Bekasi dan PT Agility di Cikarang.