Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sampai Kamis ini, pasar menyoroti sejumlah data ekonomi.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya mengatakan data ekonomi yang disorot tersebut adalah:
- Berita buruk meliputi Tiongkok. Moody's memangkas outlook peringkat utang Tiongkok menjadi negatif. Data Februari 2016: Caixin PMI Services turun ke 51,2 dari 52,4, cadangan devisa turun US$29 miliar ke US$3,2 triliun, surplus neraca perdagangan terpangkas setengahnya ke US$32 miliar setelah ekspor jatuh 25% YoY dan impor turun 14% YoY. (Shanghai Stock Index +3,8%, USD/CNY -0,5% WoW)
- Data AS semakin solid. Di Februari 2016 ISM Manufacturing AS Februari 2016 naik ke 49,5 dari 48,2, pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS naik ke 242.000 dari 172.000. (S&P 500 +3,5%, dollar index -0,82%, yield UST +11bps WoW)
- Harga minyak terus menguat. Laporan EIA mengatakan produksi minyak AS hingga Februari 2016 turun 150.000 bph. Produsen minyak Amerika Selatan akan bertemu membicarakan harga minyak. (brent +10,3%, coal +1% WoW)
- Likuiditas dolar di Indonesia membaik prospek pertumbuhan memburuk. Cadangan devisa naik ke US$104,5 miliar dari US$102,13 miliar di Februari 2016. Consumer Confidence Index Indonesia turun ke 110 dari 112,6 di Februari 2016. (IHSG +2,5% YoY, USD/IDR -2%, yield SUN 10 tahun -33bps)