Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Simeulue, Aceh, berharap PT Garuda Indonesia Tbk dapat membuka rute penerbangan ke daerah tersebut guna mendongkrak pemasaran hasil produk perikanan hingga ke pasar internasional.
Wakil Bupati Simeulue Hasrul Edyar mengatakan Pemkab dan Garuda Indonesia sudah menjalin komunikasi mengenai kemungkinan pembukaan rute baru. Maskapai pelat merah itu pun menyatakan siap masuk bila landasan terbang (runway) Bandara Lasikin, Sinabang, diperpanjang.
Pemkab Simeulue, imbuh Hasrul, berjanji memenuhi syarat Garuda dengan mengajukan alokasi anggaran ke Kementerian Perhubungan. Nantinya, landasan terbang Lasikin yang masih sepanjang 1.400 meter melonjak menjadi 2.000 meter.
“Dana perpanjangan runway ini sebesar Rp100 miliar lebih akan dialokasikan di APBN 2017. Kami berharap ada tindak lanjut dari Garuda setelah perpanjangan,” katanya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (8/3/2016).
Saat ini, tambah Harsul, baru dua maskapai saja yang rutin mendarat di Lasikin yakni Susi Air dan Wings Air (Grup Lion). Sehari, maskapai milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu terbang tiga kali bolak-balik Kualanamu (Medan)-Lasikin. Sementara Wing Air terbang satu trip dengan rute yang sama.
“Terbang dari Medan lebih ekonomis dibandingkan dari Banda Aceh. Kedua maskapai menggunakan pesawat tipe ATR karena landasan pacu masih pendek,” katanya.
Harsul meyakini masuknya Garuda dan maskapai-maskapai lain ke Simeulue kian memudahkan akses pasar produk kelautan dan perikanan daerah kepulauan tersebut. Komoditas andalan seperti teripang, kerapu, lobster akan lebih cepat sampai ke daerah lain bahkan hingga luar negeri.
“Kami juga sudah siap untuk go internasional. Beberapa negara yang sudah menjajaki kerja sama antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong,” ujarnya.
Simeulue merupakan satu dari lima pulau terluar Indonesia yang tahun lalu menjadi daerah percontohkan Program Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu KKP. Pada 2016, KKP menambah 10 pulau terluar baru sehingga program itu mencakup total 15 pulau.
Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp100 miliar untuk setiap pulau. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infastruktur hingga bantuan modal untuk para nelayan dan pembudi daya.
“Kami juga akan membantu menyiapkan akses pasar agar mereka bisa mudah menjangkau pasar tidak hanya di dalam negeri, tapi hingga ke mancanegara,” ujarnya di tempat yang sama.
Di Simeulue, KKP sudah membangun a.l. gudang pendingin (cold storage), dermaga perikanan, keramba jaring apung, hingga bibit-bibit ikan.