Bisnis.com, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah mengaku sejauh ini belum merasakan penurunan daya beli di kalangan masyarakat.
"Kalaupun ada penurunan daya beli bukan akibat kondisi saat ini tetapi dampak dari lesunya kondisi ekonomi pada tahun lalu. Meski demikian, saat ini perlahan sudah mulai membaik," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi, Jumat (4/3/2016).
Menurutnya, terkait dengan deflasi yang terjadi di Jawa Tengah pada bulan Februari bukan karena penurunan daya beli tetapi karena penurunan harga sejumlah komoditas pokok.
Mengenai kondisi tersebut, pihaknya ikut gembira. Diharapkan, penurunan harga sejumlah komoditas tersebut dapat diikuti dengan penurunan harga bahan baku industri.
Di sisi lain, sejumlah proyek infrastruktur juga sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah, artinya kebutuhan tenaga kerja untuk proyek tersebut semakin besar. "Ketika semakin banyak dana yang berputar, harapannya ini berdampak baik untuk sektor perekonomian kita," katanya.
Sementara itu, mengenai tingkat deflasi Jawa Tengah bulan Februari yang berada di level 0,24%, pihaknya menyatakan kondisi tersebut masih baik bagi perekonomian di Jateng.
Meski demikian, pihaknya tidak berharap tingkat deflasi tersebut akan lebih dalam lagi karena artinya kondisi perekonomian Jateng mengalami stagnasi. "Stagnasi ekonomi itu juga tidak baik bagi kita khususnya sektor industri. Kalau sekarang masih baik, daya beli di kalangan masyarakat masih terpelihara," katanya.