Bisnis.com, JAKARTA— PT Hutama Karya masih menanti kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) 2016 yang masih ditangguhkan hingga APBN-P untuk memenuhi pendanaan ruas tol Palembang—Indralaya. Kebutuhan PMN 2016 untuk ruas tol dengan nilai investasi Rp3,3 triliun itu mencapai Rp1,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Sigit Rusanto mengungkapkan saat ini pihaknya masih mengandalkan sebagian dana PMN 2015 yang diterima HK sebesar Rp3,6 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp799 miliar digunakan untuk konstruksi Palembang—Indralaya.
“Palembang—Indralaya itu 70% menggunakan PMN, 30% pinjaman. Untuk sementara kita masih ada APBN yang lama sampai APBN-P,” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (3/3/2016).
Dia mengungkapkan pihaknya juga telah menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada 11 november 2015 dengan nilai Rp1,24 triliun, atau 37,57% dari total investasi. Namun, dia mengaku pinjaman tersebut belum dapat dicairkan.
Menurutnya, SMI mensyaratkan dua kondisi untuk pencairan pinjaman. Pertama, jika telah ada minimal satu gate yang dibuka. Kedua, jika pembebasan lahan untuk seluruh seksi telah di atas 70%.
“Belum bisa dicairkan, dan belum ada (dana pinjaman) yang berhasil di-leverage ke perbankan,” tambahnya.