Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Hub Terbesar di Kawasan, Penumpang Air Asia di Surabaya Tumbuh 26%

Maskapai Air Asia membukukan pertumbuhan penumpang dari dan menuju Kota Surabaya sebesar 26% selama Januari – Februari tahun ini secara year on year. n
Air Asia/en.wikipedia.org
Air Asia/en.wikipedia.org

Bisnis.com, SURABAYA—Maskapai Air Asia membukukan pertumbuhan penumpang dari dan menuju Kota Surabaya sebesar 26% selama Januari – Februari tahun ini secara year on year. 

Air Asia menerbangkan lebih dari 1 juta penumpang baik domestik maupun internasional dari dan ke Surabaya sepanjang tahun lalu. 

Direktur Niaga Air Asia Indonesia Andy Adrian Febryanto mengaku sangat mengapresiasi pelanggan di Surabaya. Kota ini salah satu titik yang diperhitungkan dalam penerbangan yang diselenggarakan Air Asia Group. 

“Surabaya salah satu hub kami, selain hub terbesar di Kuala Lumpur 2,” katanya dalam jumpa pers terkait Air Asia Travel Fair 2016, di Surabaya, Kamis (3/3/2016). 

Saat ini terdapat empat rute perjalanan domestik dan tiga internasional dari dan menuju Surabaya. Untuk mengakomodir ini Air Asia menyiagakan lima unit pesawat di Bandara Juanda. Jumlah ini bertambah satu dibandingkan dengan tahun lalu sejumlah empat unit. 

Rute internasional yang menjadi favorit adalah perjalanan Surabaya – Bangkok, Surabaya – Kuala Lumpur, dan Surabaya – Johor Bahru. Adapun untuk rute domestik yang paling diminati ialah Surabaya – Denpasar, Surabaya – Jakarta, dan Surabaya – Bandung. 

“Surabaya – Bangkok ini kami nilai menarik karena dibandingkan dengan rute internasional lain, load factor rute ini paling konstan rerata selalu di kisaran 80%,” tutur Andy. 

Namun demikian pada Tahun Monyet Api ini Air Asia tak berencana banyak terhadap pasar Surabaya. Belum ada keinginan menambah jumlah pesawat untuk rute jarak jauh alias antarnegara, misalnya dengan menempatkan Airbus 330 di Juanda. 

Andy menjelaskan pihaknya siap untuk menyiagakan pesawat wide body untuk rute internasional. Tapi perlu dikaji lagi apakah pasarnya kuat. Jangan sampai dipaksakan ada penambahan tetapi ternyata pasarnya tidak cukup sehingga tingkat keterisian penumpang (load factor) jeblok. 

“Pesawat 330 ini agak tricky karena jangkauan terbangnya cukup jauh, nah pasarnya kuat enggak? Kami sekarang tempatkannya di Ngurah Rai Denpasar, karena di sana sehat traffic-nya. Kalau di Surabaya saya masih agak pesimis,” kata Andy. 

Dibandingkan dengan Denpasar di Bali, Surabaya memang kalah dari sisi daya tarik pariwisata. Padahal sektor ini yang paling mudah menyedot atensi kunjungan wisatawan. Air Asia berharap pemerintah daerah bisa menemukan keunggulan dan menonjolkannya sehingga menjadi daya tarik tersendiri. 

Sepanjang tahun lalu ada 6,5 juta penumpang yang terbang bersama Air Asia ke berbagai tujuan baik domestik maupun luar negeri. Maskapai asal Malaysia ini tidak membidik target penumpang di kisaran yang sama pada 2016. 

Adapun untuk tingkat keterisian penumpang tahun lalu di kisaran 79%. Andy mengatakan pihaknya menargetkan sedikit penaikan menjadi 85% pada tahun ini. Untuk menarik lebih banyak konsumen, Air Asia menggelar sejumlah promo seperti diskon 20% melalui Air Asia Travel Fair. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper